Penjual Tissue Sering Dihina Karena Disabilitas
terkumpul dari target Rp 50.000.000
"Saya mengalami kelainan tulang dada saya menonjol. Kadang ada yang menghina dan mengejek, bahkan anak-anak kecil kadang takut sama saya, ini sering membuat dagangan saya sepi pembeli” ujar teh Lilis
Teh Lilis namanya,ia terlahir difabel kaki nya bengkok,tidak bisa berjalan dan tulang dada menjorok ke depan. Pilunya kini teh Lilis hanya dibantu oleh sang adik untuk menjalani aktivitasnya sehari hari setelah ditinggal oleh kedua orangtuanya.
Teh Lilis dengan segala kondisi keterbatasannya tak pernah lelah untuk terus berjuang agar bisa makan,dengan panas terik matahari,teh Lilis berjalan dengan menggunakan skateboard,ia mendorong skateboard itu untuk bantuan berjalan untuk menjajakan minuman dan tisu yang ia jual di jalanan.
Hinaan,cacian sering teh Lilis dapatkan,tapi teh Lilis mengindahkan nya karena hidup harus terus berjalan, secara ekonomi teh Lilis serba kekurangan,terkadang kalau jualan tidak laku ia sering makan nasi dengan garam.
Saat kami temui di jalanan,teh Lilis termenung karena jualan nya belum laku,ia menjual tissue dan minuman hanya untuk bisa mengganjal perut,tak banyak yang teh lilis bisa dapatkan hanya 15-20 ribu kalau jualan nya laku.
Harapan teh lilis,ia ingin terus bisa bangkit agar ia tidak selalu dihina oleh orang lain. Terkadang hinaan dan cacian itu jadikan motivasi teh lilis untuk terus bisa bangkit dari keterpurukan.
Penjual Tissue Sering Dihina Karena Disabilitas
terkumpul dari target Rp 50.000.000