Keliling Jualan Parfum Demi Bantu Orang Tua
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Tiba-tiba kepala bapak dihantam berkali-kali sampai jatuh, ga tau sama batu atau besi. Pas pelakunya mau mukul lagi, bapak langsung lari cari pertolongan." Pak Hamid mengisahkan kejadian subuh itu
Suatu hari di subuh hari, Pak Hamid (55) hendak berangkat untuk memulung di sekitar Desa Rajamandala, Kab. Bandung Barat. Seperti biasa Pak Hamid pergi subuh dan pulang siang. Saat itu, tiba-tiba ada yang menghampiri dan memukul kepalanya hingga berlumuran darah. Pak Hamid pun mendapatkan 20 jahitan di kepalanya. Namun sudah satu bulan lebih pelakunya belum ditemukan.
Pak Hamid pun mengalami trauma dan enggan memulung lagi. Padahal dia memiliki istri dan tiga anak yang harus dinafkahi. Kini mereka hanya mengandalkan penghasilan Bu Rosita (34) sebagai tukang cuci dan setrika dengan penghasilan Rp30.000 – 60.000.
Anak sulungnya pun, Sukmana (18), akhirnya ikut bekerja dengan jualan parfum milik orang lain dengan penghasilan Rp50.000 – 75.000. Sedangkan dua anak lainnya, Siti (11) dan Reta (8) masih SD.
"Saya khawatir adik-adik saya putus sekolah, makanya saya bantu semampu saya. Kalau ada rejeki saya pengen punya modal buat jualan barang lain dan beliin bapak bebek sendiri, biar bisa bayar tunggakan kontrakan dan hutang,” ungkap Sukmana.
Mereka tinggal di rumah kontrakan semi permanen berukuran 3 x 4 meter. Beruntung ada sedikit lahan kosong di sebelah kontrakan dan telah mendapat izin dari sang pemilik lahan untuk digunakan Pak Hamid memelihara bebek milik orang lain.
Insan Baik, yuk kita bantu wujudkan impian keluarga dhuafa ini untuk buka usaha!
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha keluarga Pak Hamid dan kebutuhan lain, serta untuk penerima manfaat lain yang berada dalam pendampingan Yayasan Amal Baik Insani.
Keliling Jualan Parfum Demi Bantu Orang Tua
terkumpul dari target Rp 100.000.000