Terpaksa Menjadi Pemulung Di Usianya Yang Baru Menginjak 5 Tahun
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Sudah menjadi pemulung di usia 5 tahun (CSK)
"Ibunya meninggal tepat saat dia dilahirkan, sehingga saat ini, dia harus membantu neneknya dengan memulung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari." ujar neneknya Shityana
Di sebuah desa, hiduplah De Shityana, seorang gadis kecil berusia lima tahun yang tumbuh tanpa sentuhan hangat seorang ibu. Hari kelahirannya, sebuah haru sekaligus duka melanda keluarganya. Ibunya meninggalkan mereka, membesarkan pertanyaan besar di antara tawa kebahagiaan dan air mata kesedihan.
Kehidupan De Shityana dipenuhi dengan tantangan fisik yang tidak memudahkan langkahnya. Matanya juling, dan tangan kirinya tak bisa menekuk. Namun, di balik kekurangannya, terhampar kisah penuh kekuatan dan ketabahan.
Sejak bayi, De Shityana tinggal bersama neneknya di sebuah rumah anyaman bambu yang sudah usang. Karpet tipis menjadi tempat tidurnya, tanpa kehadiran kasur yang nyaman. Neneknya, seorang pemulung barang bekas, berkeringat setiap hari untuk menyediakan secercah kehidupan bagi mereka berdua.
Setiap pagi, De Shityana bangkit dengan semangat untuk membantu neneknya memulung. Bersama keranjang kecil, dia menjelajahi jalanan dan sungai, mencari barang-barang yang dapat dijual. Namun, hujan kadang menjadi penghalang, menutup jalan penghasilan mereka, dan seringkali makanan yang bisa mereka beli hanya sebatas nasi putih dengan garam.
Di usianya yang seharusnya dipenuhi tawa dan keceriaan, De Shityana memilih berada di sisi neneknya. Meskipun kadang-kadang diolok oleh teman-temannya, dia tetap tabah, membawa semangat untuk memulung demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Seringkali, De Shityana memandangi jendela kaca sekolah PAUD di sekitarnya. Di sana, teman-temannya belajar dengan semangat. De Shityana bermimpi merasakan duduk di bangku sekolah, menggenggam buku dan pena, seperti yang dia lihat dari balik jendela itu.
Penghasilan mereka dari memulung barang bekas hanya berkisar antara Rp. 1.000 hingga Rp. 10.000 per hari. Angka yang sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan seringkali, makanan mereka hanyalah nasi putih dengan garam. Namun, di dalam hatinya, De Shityana menyimpan harapan sederhana: bersekolah seperti teman-temannya dan memberikan kebahagiaan pada neneknya yang begitu gigih merawatnya.
Sahabat kebaikan, dalam momen-momen sulit seperti ini, Shityana dan keluarganya sangat mengharapkan bantuan dari Sahabat Kebaikan semua. Yuk sama-sama kita bantu Shityana untuk mewujudkan harapannya.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Shityana dan memenuhi kebutuhan lainnya. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan yayasan Global Sedekah Movement.
Terpaksa Menjadi Pemulung Di Usianya Yang Baru Menginjak 5 Tahun
terkumpul dari target Rp 100.000.000