"Seketika saya down dan hancur ketika dokter memberitahukan kondisi anak bungsu saya yang baru saja dilahirkan mengalami berbagai macam kelainan lahir, saya tidak tahu harus bagaimana dan berbuat apa untuk kesembuhan anak saya," kenang Bu Dini sambil tak kuasa menahan isak tangisnya.

Suara tangis bayi yang baru saja lahir mewarnai suasana haru dan bahagia keluarga ibu Dini (37) dan Pak Dedi (36). Rona bahagia terpancar dari raut wajah ibu Dini ketika bisa melahirkan seorang bayi laki laki yang memang telah lama mereka idam-idamkan. Bayi tersebut diberi nama Sendi Anugerah Pratama.

Bayi yang diharapkan lahir dengan sempurna tanpa kekurangan satu apapun. Namun kebahagiaan itu harus berubah menjadi tangis kesedihan saat dokter menyatakan bayi Sendi mengidap berbagai kelainan, yaitu: down syndrome, jantung bocor dan hirschsprung.

Hirschsprung adalah satu kondisi kelainan di mana usus besar tidak mampu mengeluarkan/mendorong tinja sehingga langkah penanganan yang perlu dilakukan adalah melakukan operasi pembuatan lubang pembuangan tinja sementara di area perut.

Pengobatan pun terus dilakukan, operasi telah dilakukan beberapa kali untuk memperbaiki ususnya. Namun nahas, operasi penutupan harus terhenti karena BPJS tidak bisa digunakan dan harus menggunakan jalur UMUM untuk operasi penutupan anus yang berada di perut Sendi.

Kegigihan orang tua Sendi untuk bisa mengobati Sendi sangat kuat, mereka terus berikhtiar dengan berjualan sayur dan jajanan anak-anak di rumah. Sedangkan Ayah Sendi bekerja sebagai kuli bangunan di luar kota dengan penghasilan yang seadanya, mereka bertekad untuk terus memperjuangkan kesembuhan putra Bungsunya.

Setelah seabrek penyakit yang menimpa Sendi, di usianya yang kesepuluh bulan, bayi mungil ini kembali harus menerima kenyataan pahit. Ia didiagnosa mengidap TB Paru, pengobatan pun harus dijalankan selama 6 bulan sampai 1 tahun tanpa terputus.

"Sampai saat inipun Sendi masih suka sesak kalau nangis atau tidur dibaringkan dengan posisi datar karena jantung nya yang bocor dan TB parunya itu. Jadi suka sesak, jadi setiap malam kita harus bergantian menjaga Sendi, takut tiba2 dia gak bisa nafas," terang ibu Dini.

Insan Baik, mari kita bantu perjuangan ibu Dini untuk bisa membawa Sendi Operasi dan mengobati seabrek penyakit lainnya dengan klik DONASI SEKARANG dan jangan lupa sebarkan kisah ini.

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya operasi Sendi dan penunjang kebutuhan lainnya,serta akan digunakan untuk penerima manfaat lainnya dibawah naungan Amal Baik Insani.