Celah Bibir Membelah Mata Bantu Ruani Sembuh!
terkumpul dari target Rp 160.000.000
Terlahir sumbing, celah bibir Ruani naik merusak mata dan membelah wajahnya!
Suara tangisannya terdengar pilu menembus dinding bedek sebuah rumah sederhana yang dihuni sepasang keluarga dhuafa yang berasal dari Kabupaten Dompu yang baru saja dikaruniai Anak pertama yang diberi nama Ruani (5 bulan). Tangisan tersebut mengisyaratkan bahwa Ruani tengah menahan perih diwajahnya yang membuat ia tak bisa minum asi yang seharusnya menjadi asupan pertamanya. Hal ini karena Ruani terlahir dalam kondisi Bibir sumbing serta salah satu bola matanya yang hanya terlihat putih dan bola mata sebelahnya kini mulai mengkerut/menyusut juga. Celah yang besar antara mulut hingga pipinya membuat Ruani berbeda dengan bayi lainnya.
Kondisi yang dialami Ruani saat ini bermula saat ia dilahirkan, dimana Ia terlahir dengan bibir yang terbelah hingga pipinya, selain itu matanya juga memutih seolah menandakan ia sudah tak bisa melihat lagi. Dokter yang menangani Kelahiran Ruani menyatakan bahwa Ruani harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih memadai, mengingat kondisi ruani yang rentan terserang bakteri. Jika tidak segera diperiksakan akan berdampak pada keselamatan nyawa si bayi mungil tersebut.
Mendengar pernyataan dokter, Pak Ismail dan Istrinya hanya bisa menangis meratapi nasib anak pertamanya yang harus menahan sakit yang berasal dari bibir sumbingnya. Pak Ismail tak bisa berbuat apa-apa melihat kondisi anaknya yang seperti itu, karena ia hanya bekerja sebagai kuli serabutan dikampung.
Pekerjaan pak Ismail tidak lebih dari seorang kuli bangunan panggilan saat ada proyek bangun rumah, namun daripada itu tidak setiap hari ia bekerja/diajak oleh tukang/temannya. Saat tidak ada panggilan nguli, ia kadang mencari-cari pekerjaan lainnya untuk nantinya dapat menafkahi keluarga kecilnya serta dapat mencicil kebutuhan biaya operasi bayi kecilnya nanti. Namun sepertinya takdir tuhan belum bersahabat dengannya. Saat kami kunjunngan kerumahnya, ia menjawab “paling 500 ribu sebulan pak yang saya dapati, itupun kalau ada proyek pak” pungkasnya saat kami tanya berapa penghasilan bulanannya.
Kami diceritakan kondisinya saat ia harus pulang paksa dari RS karena tak mampu melanjutkan perawatan/pengobatan di RS. Dengan perasaan lapang, Pak Ismail dan istrinya membawa Ruani Pulang untuk dirawat dirumah. Selama dirumah Ruani tidak jarang dihinggapi lalat dan serangga lainnya mengingat mereka hanya tinggal dirumah bedek di lingkungan yang kurang terurus.
Orang Baik, Saat Ini, seharusnya Ruani tengah terbaring di rumah sakit untuk di Operasi, namun mengingat kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, Ruani kini tengah terbaring dirumahnya yang beralaskan anyaman bambu mengingat orangtuanya tak bisa berbuat apa-apa. Jangankan untuk berobat Ruani, untuk makan sehari-hari saja jauh dari kata cukup.
Meskipun begitu, Pak Ismail dan Istrinya tak pernah berhenti berdoa, berharap agar Ruani dapat sembuh dan kelak menjadi anak yang solehah dan berguna untuk orang sekitarnya.
Orang baik, maukah kamu membantu mewujudkan harapan Pak Ismail dengan sama sama patungan untuk membiayai pengobatan Ruani?.
Sedekah Terbaikmu dapat disisihkan dengan cara :
- Klik Tombol “Donasi”
- Masukkan nominal Donasi
- Pilih metode pembayaran (Transfer BRI/BSI/Bank Mandiri)
- Selesaikan dengan lanjutkan pembayaran
- Dapatkan update dan laporan program melalui email/whatsapp yang sahabat ABADI cantumkan
Celah Bibir Membelah Mata Bantu Ruani Sembuh!
terkumpul dari target Rp 160.000.000