Sulit buang air besar karena Toilet rusak
terkumpul dari target Rp 10.000.000
Sekolah adalah tempat menimba ilmu kedua setelah di rumah. Di sekolah, siswa diajarkan berbagai hal. Dari belajar menulis, membaca, berhitung dan melakukan hal-hal positif lain seperti pembiasaan sholat Dhuha dan sholat berjamaah. Setiap siswa berlomba-lomba untuk segera ke mushola untuk melakukan murajaah (hapalan Al Qur'an) sambil menunggu siswa lain yang sedang berwudhu.
Saat berwudhu, siswa SD Juara membutuhkan waktu yang lama dikarenakan kondisi kamar mandi sekolah yang memprihatinkan. Siswa harus antri panjang untuk keperluan wudhu ataupun BAK.
Sebelumnya, kondisi kamar mandi tidak seperti saat ini. Kamar mandi sekolah masih bisa digunakan sebagaimana mestinya namun tiba-tiba kamar mandi sekolah mampet. Sebelumnya, kondisi ini sudah diantisipasi dengan mendatangkan pembersih septiktank namun usaha tersebut belum membuahkan hasil.
Hari berganti hari, dan sudah 3 bulan kondisi kamar mandi makin memprihatinkan. Banyak siswa yang mulai bertanya-tanya, "Bu, kok WC nya ditutupin pakai kardus?", "Bu, saya mau BAB, kemana ya?". "Kamar mandi busuk banget baunya bu.." Sesekali guru mengantarkan siswa SD Juara ke mesjid terdekat untuk keperluan BAB.
Pihak sekolah terus berupaya mencari solusi namun selalu buntu karena untuk membuat septitank baru butuh dana yang lumayan banyak. Sekolah juara juga mengajak semua pihak untuk membantu SD Juara baik tenaga maupun dana. Karena kamar mandi merupakan kebutuhan vital manusia, terkhusus bagi siswa SD juara Jakarta Selatan. Pernah suatu hari karena tidak tahan lagi, ada anak yang buang air besar di atas lantai.
Mari sahabat ikut berkontribusi membantu SD Juara Jaksel dengan mulai berdonasi melalui Sharing Happiness. Agar anak-anak dan guru juara bisa kembali menggunakan kamar mandi dengan semestinya.
Sulit buang air besar karena Toilet rusak
terkumpul dari target Rp 10.000.000