URGENT! 20 Tahun Santi Lawan Penyakit Langka
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Rintihan demi rintihan terus Santi (28) rasakan setiap hari, ia tidak bisa berbicara tapi raut wajah dan air matanya terus menetes. Rasa sakit dan jeritan yang terus terdengar menghiasi seisi rumah. Berawal saat Santi pingsan disekolah, sejak saat itulah kondisi Santi semakin menurun.
Tangan dan kaki Santi bengkok, mengecil, badannya kaku, giginya rontok bahkan kulitnya pun gatal-gatal. Saat ini kondisi Santi kian memperihatinkan, di usia yang seharusnya dia sudah mandiri tapi ia hanya bisa berbaring dan bicara pun tidak bisa.
Setiap kali Santi menjerit menahan rasa sakitnya, Ibu selalu melantunkan ayat suci sambil memeluk erat untuk menenangkan Santi.
"Sekarang ibu tidak bisa meninggalkan Santi walaupun sebentar, ibu takut ada kejadian yang tak diinginkan yang terjadi saat ibu tak ada disamping Santi,”- Ungkap bu Kartisah sambil meneteskan air matanya.
Sebenarnya, Santi sangat membutuhkan penanganan medis yang memadai. Namun apa daya, ayahnya yang berprofesi sebagai tukang ojek pengkolan dengan penghasilan yang tak seberapa belum bisa untuk membawa santi berobat.
Hampir tiap hari sang ayah tidak berhenti berjuang menjajakan jasa ojegnya dan berharap bisa membeli obat untuk Santi.
Sahabat kebaikan, kita bisa ikut mengantarkan Santi bersama kedua orang tuanya ke pintu rumah sakit dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki agar rasa sakit ditubuh santi bisa segera reda.
URGENT! 20 Tahun Santi Lawan Penyakit Langka
terkumpul dari target Rp 100.000.000