Kisah perjuangan difabel yang bernama Salamah (21) yang merupakan penyandang disabilitas sejak lahir. Salamah terlahir tanpa kaki, dan kini tangannyalah yang menjadi tumpuan untuk berjalan dan melakukan aktivitas lainnya.

Salamah punya satu keahlian yaitu membuat kue, seperti kue tart, cup cake, maupun kue-kue basah.

Alhamdulillah saat ini Salamah mendapat bantuan oven untuk menunjang penjualan kue nya, tapi ia tidak memiliki cukup modal untuk membuat dan menjual kue-kue nya.

Salamah memiliki suami yang sangat sayang padanya. Di samping itu, Salamah dan suami tidak pernah putus asa, sang suami rela memilah-milah sampah rongsok untuk memenuhi kebutuhannya dengan sang istri, tidak banyak memang hanya Rp20 ribu sekali menjual.

Sedikit cerita, dulu Salamah sekolah di SLB namun lingkungan sekolahnya membully-nya sampai akhirnya Salamah minder dan putus sekolah, tapi dengan kegigihan sang kakak dan orang tua untuk meyakinkan Salamah bisa bersekolah lagi hingga lulus SMA dan memiliki keahlian membuat kue kue.

Saat ini Salamah hanya bisa menerima orderan/pesanan saja, tidak setiap hari ada kalau pesanan, dan keuntungan yang didapat pun tidak banyak hanya Rp10-15 ribu saja dari setiap kue yang di pesan ke Salamah.

Untuk pergi ke warung pun Salamah tidak mengeluh, jalanan terjal dan licin pun tidak menghalangi Salamah untuk menjalankan segala aktivitasnya.

Begitupun dengan sang suami yang dengan sabar untuk mengurus Salamah di tengah segala keterbatasan sang istri.

"Saya mah berharap bisa mewujudkan cita-cita dan impian istri saya, dia ingin kedai kue yang bisa ia jual di tepi jalan, tapi kalau sekarang saya belum bisa mewujudkan itu, karena dari rongsok saja saya hanya bisa dapat Rp10-20 ribu, tapi saya selalu berdoa dan yakin suatu saat nanti saya bisa mewujudkan impian istri saya itu," suami Salamah.

Sahabat Kebaikan, pejuang Disabilitas yaitu Salamah patut kita bantu untuk memiliki satu kedai kue impian nya.

Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha Salamah dan kebutuhan lainnya. Juga untuk penerima manfaat dibawah naungan Amal Baik Insani. Dan kebutuhan operasional perlengkapan Organisasi.