Sahrul Hanapi (15) terjatuh saat usianya 2 tahun dan mengenai tulang ekornya. Saat itu, Hanapi hanya bisa dibawa ke tukang urut. Namun lama kelamaan kondisinya semakin parah, hingga tulang punggungnya bengkak dan terus membesar.

Sedih, Hanapi sering menjadi korban bullying dan ejekan teman-teman di sekolah dan lingkungan rumah, hingga Hanapi menjadi murung dan tidak mau ikut bermain.

“Saya ga tiap hari ada kerjaan, tapi saya pengen bawa anak saya berobat. Udah terlalu lama anak saya kondisinya gitu, sedih saya kasian,” ucap Pak Suhendi.

Sebagai seorang buruh bangunan, Pak Suhendi memiliki penghasilan tak tentu. Jika ada kerjaan, ia hanya dibayar 75 ribu per hari.

Himpitan ekonomi membuat Pak Suhendi sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga, sulit membawa Sahrul berobat, sulit memiliki rumah yang layak huni.

Insan Baik, mari kita bantu perjuangan Pak Suhendi dan keluarga untuk membawa Sahrul berobat dan renovasi rumahnya yang masih beralaskan tanah.

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk berobat Sahrul dan renovasi rumah Pak Suhendi, serta akan digunakan oleh penerima manfaat lainnya di bawah naungan Amal Baik Insani.