Rayya Alfathunissa (Rayya) adalah putri kedua dari pasangan bapak supomo dan ibu wiwik. Belum genap 2 tahun usianya, Rayya harus menerima ujian yang dirasa cukup berat. Rayya lahir dengan kondisi gangguan ditelinga kanan dan kirinya yang sampai saat ini menyebabkan dia tidak bisa mendengar.

Kondisi rayya tersebut baru disadari oleh kedua orang tuanya ketika rayya berusia kurang lebih 1 setengah tahun. Setelah melakukan pemeriksaan dipuskesmas terdekat, akhirnya rayya dirujuk ke dokter THT RSUD moewardi, solo. Setelah melakukan pemeriksaan, hasilnya pun sangat mengejutkan, dimana telinga rayya baru bisa merespon dalam kondisi intensitas 90 db frekuensi 1000 Hz / 110 db frekuensi 500 Hz. Ini artinya telinga rayya hanya baru bisa merespon terhadap suara yang sangat keras masuk kedalam telingannya.

Menurut ibu wiwik, Selain mengalami gangguan pendengaran di kedua telinganya, Rayya juga mengalami keterlambatan bicara, sehingga harus segera dilakukan terapi wicara sedini mungkin. Ibu wiwik sangat beharap bisa melihat putri keduanya ini berbicara dengan lancar dan mendengar saat ia memanggil anaknya tersebut.

“Saya ingin Rayya bisa mendengar panggilan saya, bisa bilang ini itu dengan lancar, bisa bermain dengan kakaknya”,  tutur ibu Wiwik

Ibu wiwik adalah seorang ibu rumah tangga kader posyandu balita di wilayah binaan rumah zakat, yakni desa berdaya Mojosongo, Solo. saat beliau merawat anaknya bersama sang nenek tanpa didampingi suaminya, karna bapak supomo harus bekerja diluar kota. Penghasilan suami yang hanya UMR, tidak mampu untuk membelikan alat bantu dengar bagi Rayya yang hargannya mencapai hingga Rp 16.000.000,- untuk kedua telinganya.

ibu wiwik selalu yakin akan pertolongan Allah SWT dengan segala keoptimisannya, ibu wiwik memohon segala uluran tangan agar biaya alat bantu dengar yang sangat dibutuhkan anaknya ini segera terpenuhi.

Mari kita bantu Rayya untuk bisa mendengar dan berbicara seperti normal adanya. Kita bantu ringankan beban saudara kita dan ikut memberikan semangat kepada Rayya dan keluarga, bahwa harapan itu selalu ada.  Insya Allah.
Aamiin Ya Rabb