UPDATE! Ibu Rais sudah pergi lama dan belum pulang lagi.

Kisah Pilu Anak Yatim Disabilitas (Rais,8Th) yang Tidak memiliki kedua Tangan

Ibu, kenapa aku dilahirkan tidak seperti anak lainnya? mereka punya tangan lengkap bu, sedangkan aku seperti ini ?

Seiring bertambahnya usia, Rais mulai menyadari bahwa fisiknya tidak sesempurna anak lainnya. “Bu, kenapa aku tidak punya tangan,? Tanya Rais kepada sang ibu..

“Bagi ibu, Rais adalah amanah dari Allah yang sangat spesial, ibu akan selalu dan mendukungmu.” -Ibu Rais

Tak ada ibu yang mampu menahan kesedihan saat melihat anak nya menangisi keterbatasannya.

Kisah memilukan turut dirasakan Rais (6),seorang anak laki-laki yang terlahir tanpa kedua tangan. Lebih memilukannya, ayah Rais meninggal ketika Rais masih di dalam kandungan sang ibu.

“Dulu saya berjuang untuk mempertahankan Rais,dokter sudah memberikan pilihan,kalau Rais mau dipertahankan Rais akan lahir dengan keterbatasan,tapi kalau mau di “buang” bisa dilakukan saat ini,tapi saya tetap mempertahankan Rais dan merawatnya hingga saat ini karena ini titipan dari Allah yang harus saya jaga.”-Ibu Rais.

Rais tidak pernah melihat wajah sang ayah untuk selama nya,hanya bisa melihat dari foto yang disimpan oleh sang ibu.

“Rais ingin sekolah,Rais ingin mencapai cita-cita Rais menjadi kebanggaan mamah.”-Ucap Rais

Kini Rais tinggal bersama ibu dan Nenek nya. Untuk menyambung hidup, kebutuhan sehari hari Rais dibantu oleh sang nenek karena sang ibu tidak bekerja. 

Ibu nya lah yang memberikan kekuatan untuk tidak malu dan jangan minder terhadap kondisinya.Kadang teman-teman suka mengejek karena aku gak punya tangan. Tapi mamah selalu bilang aku harus kuat dan semangat.”- Rais

Meskipun Rais memiliki kekurangan tapi ia tidak patah semangat dan tetap memanfaatkan kaki dan tangan yang tidak sempurna itu untuk menulis dan melakukan kegiatan lainnya. Saat menulis Rais melakukannya dibantu dengan kaki nya,begitu juga saat makan,Rais melakukan nya dengan menggunakan kaki. 

Rais dengan semangat nya ingin sekolah,ingin bisa meraih cita-citanya setinggi langit dan menjadi kebanggan sang ibu.

Namun nahas bagi Rais,alih-alih ingin jadi kebanggan sang ibu,ibu Rais meninggalkan Rais ke Kalimantan,tapi sampai saat ini ibunya pergi dan tak pernah kembali. 

Rais rindu sang ibu dan ingin cepat kembali,tapi ibunya sampai saat ini tidak ada kabar sama sekali.

“bu,Rais kangen..Ayah sudah ga ada,ibu juga pergi ninggalin Rais,Rais kangen bu..Cepat pulang ya bu”-Lirih Rais

Teman Baik,Rais ingin sekali tangan palsu yang ringan, supaya dia bisa sekolah,dan bermain,tanpa rasa minder,karena Rais selalu semangat dalam menjalani hari-hari nya. Juga kami akan memenuhi kebutuhan gizi Rais untuk tumbuh kembang nya yang baik.