
TRAGIS KAKI TERGILING TAK MEMBUAT PAK SARMAN MENYERAH
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Saya kecelakaan pak Waktu tahun 2019 di tempat penggilingan padi, kaki saya hancur dan mau gak mau harus amputasi" - ujar Pak Sarman yang terlihat berusaha tetap tegar.
Beliau adalah Pak Sarman (58th) seseorang yang sangat tegar dan ridho atas apa yang terjadi, beliau tetap menjalani kehidupan dan pantang menyerah.
Kecelakaan bermula pada tahun 2019 sebelum pandemi menyerang, pak sarman dahulu adalah seorang pekerja di perusahaan penggilingan padi di suatu daerah. Setiap hari yang ia lewati berjalan normal, bekerja seperti biasa dan melewati hari hari seperti biasanya.
Suatu Ketika tibalah hari yang mengubah seketika nasib pak sarman, hari dimana semua keluarga kaget dan sangat bersedih.
"Jadi awalnya itu saya lagi di deket mesin, waktu saya mau pergi ternyata celana saya nyangkut, saya gabisa ngelepasin dan saya keburu ketarik lalu tergilinglah kaki saya. Waktu itu saya teriak kesakitan dan teman teman langsung membantu menarik keluar kaki saya" ujar beliau sambil berkaca-kaca.
Setelah kejadian itu Pak Sarman dipulangkan ke rumahnya dengan keadaan kaki yang sudah hancur remuk. Pada awalnya Pak Sarman tidak mau diamputasi karena masih ada keraguan dan ketidakrelaan dalam diri Pak Sarman, maka tidak ada tindakan amputasi yang beliau lakukan pada saat itu. Namun, suatu hari kaki Pak Sarman mulai membusuk dan mulai mengeluarkan aroma tidak sedap. Keluarga menyarankan untuk mengambil tindakan amputasi dan Pak Sarman setuju.
Pak Sarman pada saat itu masih belum menerima bahwa ia harus diamputasi, ia menangis sejadi-jadinya. "awal awal saya belum ikhlas atas apa yang terjadi, tapi perlahan-lahan saya mulai ikhlas dan saya harus mulai beraktivitas kembali karena ada keluarga yang harus saya urus" kata Pak Sarman.
Keadaan yang terjadi pada Pak Sarman tidak membuat beliau putus asa untuk mencari nafkah, karena beliau berpikir yang sudah biarlah berlalu dan saatnya memulai hidup baru dengan cara yang baru. Saat ini Pak Sarman bekerja membungkus cemilan kacang yang beliau lakukan di dalam rumahnya, dikarenakan kondisi fisiknya, Pak Sarman tidak bisa bekerja dengan cara berdiri atau pekerjaan berat.
Dibalik kesedihan yang dialami Pak Sarman, beliau beruntung memiliki istri yang soleha dan menerima bagaimanapun kondisi Pak Sarman, sang istri bantu bantu memenuhi kebutuhan keluarga dengan berjualan nasi uduk dan gorengan keliling kampung, hal tersebut telah ia lakukan selama 4 tahun. Istri Pak Sarman berjualan dari jam 5 subuh sampai jam 8 pagi, pendapatan yang didapatpun tidak seberapa.
Pak Sarman memiliki harapan untuk memiliki usaha sendiri dan berjualan di depan rumahnya, agar terus bisa menghidupi keluarganya, apalagi beliau masih mempunyai anak bungsu yang masih berekolah di SD. Beliau juga mendambakan kaki palsu yang bisa menopang badannya.
Sahabat kebaikan, Pak Sarman adalah contoh nyata dari pantang menyerah dan semangat dengan kondisi yang terjadi, yuk kita ulurkan tangan kita bersama membantu Pak Sarman memenuhi harapan kecilnya dengan cara menyisihkan sebagian kecil rezeki kita.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan pak sarman dan kebutuhan lainnya. Selain itu akan di gunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Global Sedekah Movement.
TRAGIS KAKI TERGILING TAK MEMBUAT PAK SARMAN MENYERAH
terkumpul dari target Rp 100.000.000