2 tahun lalu, tabrakan antara dua mobil menjadi kejadian yang sangat membekas bagi Pak Rizki. Kejadian tersebut hampir merenggut kaki kanannya karena terjepit di antara 2 mobil yang bertabrakan. Kakinya remuk dan tidak lagi dapat digunakan untuk menapak, apalagi untuk terus menjalani pekerjaannya sebagai supir truk tronton.

   

"Saya tidak bisa berkata lagi dengan kondisi saya saat ini. Saya tidak bisa beraktivitas, apalagi mencari nafkah untuk istri dan anak saya. Saya pernah mencoba untuk bisa mengemudikan truk tronton lagi, justru darah keluar mengucur dari kaki saya dan saya tidak kuat.” Cerita Pak Rizki

Usianya masih 27, tetapi karena pengobatan kakinya sudah terhenti sejak lama terkendala biaya, kini Pak Rizki terancam benar-benar kehilangan kaki kanannya sepenuhnya. Infeksi yang terus menyebar, nanan, darah yang sesekali keluar, bahkan mulai tercium bau kurang menyenangkan jika perban luka dibuka.

Istri Pak Rizki sendiri, Bu Lilis, terus berjuang untuk keluarga kecilnya. Bekerja setiap hari, memilah sampah plastik di sebuah tempat penampungan rongsok/sampah. Penghasilannya tidak seberapa, Rp150.000/minggu yang harus cukup untuk anaknya yang asih sekolah, cicilan hutang pengobatan suaminya, dan kebutuhan-kebutuhan pokok lain.

Meski begitu, Bu Lilis tetap mengurus baik suaminya dengan harapan pengobatan kaki Pak Rizki dapat dilanjutkan sehingga kaki kanannya tidak perlu diamputasi dan dapat berfungsi seperti sedia kala. "Walaupun kaki saya terancam Amputasi, tetapi sebisa mungkin saya harus semangat dan berdoa ke Allah untuk kesembuhan kaki saya, supaya saya bisa membantu istri saya bekerja.” Tutup Pak Rizki seraya menahan tangis.

#TemanBerbagi, mari bantu pak Rizki untuk melanjutkan pengobatan dan operasi kaki agar ia tidak kehilangan kaki kanannya. Klik DONASI SEKARANG dan jangan lupa sebarkan kisah ini.

 

Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pengobatan pak Rizki dan kebutuhan lainnya,serta akan digunakan untuk penerima manfaat lainnya dibawah naungan Amal Baik Insani