Hampir 70% Tempurung Kepalanya Remuk
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Kecelakaan lalu lintas yang menimpanya 5 tahun lalu membuat Pak Rasidi (60), terpaksa merelakan setengah dari tempurung kepalanya di angkat karena remuk. Bukan hanya itu, hampir 70% daya ingat dan kemampuan komunikasinya pun ikut terenggut.
Begitu pun dengan rumah serta barang lain yang sempat beliau miliki hasil dari usahanya sebagai pengepul rongsokan kini habis untuk menutupi biaya pengobatan serta kebutuhan sehari-hari.
Pak Rasidi tinggal di sebuah gubuk alakadarnya berukuran 3 x 5 meter bekas gudang rongsokan bersama sang mertua dan putranya yang terpaksa putus sekolah. Sedang sang istri berangkat untuk mengadu nasib di luar negeri, Ia terpaksa harus meninggalkan keluarga demi melunasi hutang-hutang sisa pengobatan sang Suami.
"C mas ( sapaan sehari-hari pak Rasidi) mah walau kondisinya begitu, hilang ingatan dan sulit diajak komunikasi, tapi kalau mulung dan sholat dia gak pernah lupa, tiap hari bada subuh dia berangkat mulung nanti bada dzuhur dia pulang, padahal gak ada yang nyuruh" Ungkap Mak Irah (70) mertua Pak Rasidi.
Hasil Pak Rasidi memulung di kumpulkan oleh Mak Irah kemudian dijual seminggu sekali, dengan hasil penjualan berkisar antara Rp100.000 sampai Rp150.000 dan uang tersebut di pergunakan untuk makan mereka sehari-hari.
"Emak suka khawatir kalau C Mas lagi mulung takut disangka orang gila atau dituduh ngambil apa gitu, dia kan ngomongnya gak bisa dimengerti, tapi kalau gak mulung kita mau makan dari mana" Ungkap Mak Irah penuh khawatir.
Sungguh luarbiasa sosok Pak Rasidi, dalam segala keterbatasan beliau tidak melupakan tanggung jawab sebagai seorang kepala keluarga dan seorang hamba. Ia tetap berjuang mencari nafkah dengan cara yang beliau mampu dan melaksanakan kewajibanya untuk beribadah kepada Tuhan yang Maha Esa.
Kita tidak pernah tau, isi pikiran dan hati seseorang, walaupun tidak bisa berbicara normal dan bahkan daya ingat yang menurun, bukan berati hilang tanggung jawabnya sebagai ayah yang berjuang mencari nafkah untuk keluarga.
Penderitaan dan rasa sakit beliau hanya beliau lah yang dapat merasakannya. Dengan sikap beliau yang masih gigih bekerja, seperti tersirat sebuah kalimat.
"Walaupun saya seperti ini, daya ingat dan kemampuan bicara menjadi tidak normal, namun jangan sampai anak dan keluarga ikut menderita (tidak bisa makan)" Pak Rasidi.
Insan baik, maukah membantu meringankan sedikit beban Pak Rasidi dan keluarga? Pertolongan sekecil apapun sangat berharga untuk mereka.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan Pak Rasidi dan Keluarga juga Modal Usaha dan bila kebutuhan Pak Rasidi dan keluarga sudah terpenuhi juga untuk memenuhi kebutuhan penerima manfaat lainnya dibawah naungan Yayasan Amal Baik Insani.
Hampir 70% Tempurung Kepalanya Remuk
terkumpul dari target Rp 100.000.000