Kebahagiaannya Hilang Saat Divonis Kanker Colon Stadium 4

“Saya shock, rasanya seperti kesamber petir” ungkap Pak Munari, ketika dokter mengatakan ia mengidap kanker colon (usus besar) stadium 4. Bagaimana tidak, sebelumnya ia tak pernah merasakan keanehan apapun pada perutnya. Namun suatu hari perutnya mulai mengeras, terasa sangat kembung dan tak bisa buang angin.

Operasi pemotongan usus besar

Atas rekomendasi dokter, Pak Munari menjalani operasi pemotongan usus besar pada bagian yang telah diselimuti kanker. Sejak itu, Pak Munari hanya bisa buang air lewat perut (memakai kantong colostomy).

Harus operasi lagi

Saat ini, Pak Munari harus menjalani serangkaian pengobatan agar kondisinya tetap stabil. Kemoterapi sebanyak 12 kali selama 6 bulan dan radiasi sebanyak 24 kali. Pengobatanpun berjalan, namun ketika dilakukan pemeriksaan CT Scan, hasilnya sel kanker lebih mengganas dan ia haruskan untuk menjalani operasi lagi. Namun ia kebingungan bagaimana cara untuk membiayainya. Belum lagi obat, akomodasi, dan makanan khusus yang harus dikonsumsi.

Jaga warung demi biaya operasi

Karena saat ini Pak Munari sudah tak memungkinkan bekerja, untuk memenuhi biaya hidup ia membuka warung kecil. Dengan sabar Pak Munari melayani pembelinya meski harus pelan-pelan. Penghasilannya pun hanya 75.000 – 100.000 sehari, masih tak cukup jika untuk biaya operasi. Sementara sang istri bekerja di usaha rumahan dengan upah hanya 50rupiah dari 1 bungkus makanan yang dikemasnya.

Semangat inilah yang membuat mereka menginginkan Pak Munari untuk sembuh. SahabatKU, mari membersamai perjuangan mereka. Sedikit rezeki yang Sahabat berikan sangat bermanfaat untuk kesembuhan Pak Munari.