Namanya Bapak Mucholid, usianya saat ini sekitar 46 th. Beliau adalah supir pribadi teman saya. Hampir 22 tahun saya mengenal sosok beliau, seorang pekerja keras yang sangat bertanggung jawab atas pekerjaannya. Beliau trampil dalam mengemudi, pengetahuan soal jalanan OK, sekali jalan, langsung hafal. Rajin merawat kendaraan, juga sangat perhatian bukan hanya kepada teman saya, tapi juga kepada anak2 teman saya. Kesehariannya bukan hanya mengantar ibu bapak di rumah, tapi juga anak2 pulang pergi sekolah dan kegiatan lain.

Sekitar 2-3 bulan lalu (sekitar bulan juli / agustus 2019), *saya mendengar berita Bapak Mucholid jatuh sakit*, sampai dilarikan ke klinik dekat tempat kostnya di Jakarta. Beberapa hari di klinik, keadaan belum terlalu membaik, Pak Mucholid memutuskan untuk pulang ke kampung nya di Majenang, Jawa Tengah untuk beristirahat sementara, menyembuhkan sakitnya.

Di awal bulan Oktober 2019 ini kami mendapat kabar, Pak Mucholid masih belum bisa kembali bekerja ke Jakarta, karena sakitnya yang tak kunjung membaik. Dokter di klinik dekat rumah beliau tinggal di kampung menyatakan beliau sakit Typhus. Keadaan yang beliau rasakan sekarang, kadang-kadang pandangan sering terganggu, tidak bisa melihat dengan jelas, dan karena HB nya rendah beliau harus ditransfusi darah. Pak Mucholid juga sejak minggu lalu mengalami beberapa kali muntah darah, kondisinya drop sehingga harus dilarikan ke rumah sakit di daerahnya pada Jumat 11 okt 2019.

Di hari Sabtu 12 okt 2019, ada  kerabat kami yang  berangkat ke Majenang untuk menjenguk dan mencari tahu kondisi beliau di Rumah Sakit, namun sampai berita ini saya buat, kami belum mengetahui apa sebenarnya penyakit yang Pak Mucholid alami. Namun beberapa kerabat saya yg berprofesi dokter,  setelah melihat foto kondisi saat dijenguk dan mendengar info yang saya sampaikan memperkirakan Pak Mucholid menderita kanker usus atau kanker hati. Dan sehubungan beliau telah 5 hari dirawat dengan menggunakan BPJS, 16 Oktober 2019 kemarin beliau disarankan pihak RS untuk pulang dulu ke rumah sambil menunggu hasil USG.

Harapan saya, bisa membantu pak Mucholid, mengumpulkan dana agar beliau bisa mendapatkan perawatan yang lebih detail dan lengkap di RSU Purwokerto, rumah sakit tipe B, yang lebih besar dan lengkap fasilitasnya, yang terdekat lokasinya dari kampung beliau. Semoga dengan perawatan yang lebih intensif, Pak Mucholid bisa sembuh dan sehat kembali kondisinya, bisa kembali bekerja dan berkegiatan seperti sedia kala dan berkumpul bersama keluarga serta menafkahi istri dan kedua anaknya yang masih duduk di kelas 3 SMA dan 6 SD.