*Story Pak Mimin*

Hujan deras tidak menyurutkan kami untuk berkunjung ke rumah pak Mimin,ketika sampai ke rumah pak Mimin kami mendapati istrinya (ibu Sutinah) sedang membakar di sebuah pembakaran (Hawu kalau orang sunda bilang nya),istrinya pak Mimin sedang menyiapkan air untuk dipakai mandi pak Mimin karena pak Mimin tidak memiliki kompor untuk masak.

Pak Mimin dan istri tinggal disatu rumah yang kondisinya sudah tidak layak huni,atap berlubang,kayu yang lapuk serta bocor dimana mana ketika hujan datang. Bahkan pak Mimin memiliki harapan "ketika ada rejeki bapak ingin memperbaiki rumah biar kami tenang tidak dihantui rasa takut akan rubuh rumah nya," ucap pak Mimin..

Dan bu Sutinah pun memiliki harapan ingin memiliki warung impian untuk membantu pak Mimin mencari nafkah.
"Keadaan kami seperti ini,tapi kami yakin suatu hari nanti Allah bisa menjawab doa doa saya di setiap sujud yang saya lakukan,ucap bu Sutinah"..
Pak Mimin bekerja sebagai tukang bersih bersih makam,dimana pak Mimin mendapat upah 10-15 ribu setiap ada warga yang minta untuk membersihkan makam keluarganya.

Ini jauh dari kata cukup mengingat yang nyuruh untuk membersihkan makan tidak setiap hari ada. Tapi ibu dan pak Mimin selalu mensyukuri setiap apa yang mereka punya dan mereka lakukan.

Sahabat,yuk bantu pak Mimin dan ibu Sutinah untuk memiliki usaha dan merenovasi rumah.

Disclaimer : Donasi yang diterima akan digunakan untuk merenovasi rumah dan modal usaha pak Mimin juga akan digunakan untuk penerima manfaat lainnya dibawah naungan Amal Baik Insani.