Seorang Diri, Nek Elas Berjuang Merawat Cucunya
terkumpul dari target Rp 75.250.000
Nek Elas Berjuang Sendiri Obati Cucunya
Pada bulan April 2004 lalu, lahir seorang anak perempuan dengan kondisi prematur yang kemudian diberi nama Anisa.
Pada saat menginjak usia 9 bulan, Anisa mulai merasakan demam disertai kejang-kejang namun tidak diobati karena berpikir sakit biasa. Kemudian saat usianya genap 1 tahun stepnya semakin sering. Akhirnya Anisa dibawa ke dokter dan divonis menderita Lumpuh Otak.
Selama belasan tahun Anisa hanya terbaring di tempat tidurnya. Anisa tak bisa berjalan, berdiri, dan berbicara. Hanya bisa mendengar, melihat, menangis, dan tersenyum.
Anisa pernah jalani pengobatan saat usianya 2 tahun, namun terhenti karena tak ada biaya. Ibunya meninggal dan ayahnya pergi entah kemana hingga saat ini. Anisa pun kini hanya tinggal bersama Nek Elas.
Nek Elas begitu sabar merawat Anisa. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Nek Elas bekerja sebagai buruh cuci dengan upah yang diterima Rp15.000, sangat tidak cukup untuk kebutuhan seperti makan dan biaya kontrakan bersama Anisa. Untuk makan saja terkadang mereka mendapatkan bantuan dari tetangga yang mengirimkan makanan.
“Selama ini nenek yang urus Anisa dari mulai makan sampai terapi, soalnya ibunya udah meninggal, kalau ayahnya pergi ga tau kemana”, ucap Nek Elas.
Nek Elas ingin membawa Anisa ke rumah sakit. Namun biaya pengobatan yang mahal membuat nenek hanya bisa membawa Anisa terapi saja, itupun tidak rutin, seadanya uang saja.
Anisa butuh pengobatan untuk sembuhkan Lumpuh Otaknya. Nek Elas berharap, doanya selama belasan tahun untuk kesembuhan Anisa pun segera terwujud. Yuk klik DONASI SEKARANG.
Seorang Diri, Nek Elas Berjuang Merawat Cucunya
terkumpul dari target Rp 75.250.000