Rumah Layak Untuk Mbah Mento
terkumpul dari target Rp 23.192.000
Memiliki rumah yang nyaman bangunanya kokoh, fasilitasnya serba ada menjadi idaman semua orang. Namunapa daya bagi orang yang tak mampu jangankan fasilitas tembokpun tak ada, bahkan lantaipun hanya tanah. Seperti halnya Mbah Mento Sentono warga di Padukuhan Nangsri lor, Candirejo, Semanu, Gunungkidul ini telah berusia 80 tahun ia hidup bersama dengan Satrep (istrinya) dan juga Suripni anak satu- satunya yang mengalami distabilitas sejak lahir.
Lengkap sudah penderitaan keluarga Mbah mento ini ia jalani, anaknya yang tak bisa apa-apa dan kini Mbah mento yang dulu seorang petani tulen namun seiring dengan usianya yang kian senja ia tak lagi bisa pergi jauh apalagi ke ladang ia hanya menunggu waktu didalam gubug bambu yang ia buat puluhan tahun silam dan kini gubug yang berukuran 4x6 meter itu telah lapuk dimakan usia.
Kini yang berusaha mencari nafkah hanyalah istrinya (Satrep) bebagai seorang petani hanya mengandalkan musim panen tiap hari ia harus pergi keladang sejauh 4 Km dengan medan naik turun gunung untuk melaksanakan kewajibanya sebagai tulang punggung keluarga.
Disela-sela mengurus keluarga dan juga pekerjaanya Mbah Satrep yang telah berusia 72 tahun ini termasuk jamaah yang rajin memakmurkan masjid bahkan ia selalu datang lebih awal dibanding jamaah yang lain selain itu dalam kondisi yang kekurangan ia senang berinfaq dan sedekah dalam setahun infaq untuk pembangunan masjid mencapai ratusan ribu masuk kepanitia pembangunan begitu juga ketika memiliki rejeki ia memberi sedekah berupa uang dan makanan kepada tetangga dan saudara- saudaranya.
Terkait dengan kondisi rumahnya Pemerintah Padukuhan dan Desa telah berupaya membantu baik materi maupun untuk rehab rumahnya melalui dana desa di tahun anggaran 2018 ini, namun anggaranya sangat kecil kisaran 3-4 juta rupiah padahal untuk merehab rumahnya butuh biaya kurang lebih Rp.25-30 juta itupun tenaga dilaksanakan secara gotong royong warga masyarakat.
Kondisi saat ini rumah Mbah Mento sentono bagian atap yang meliputi reng, usuk, blandar dan tiang telah rapuh begitu juga dinding yang terbuat dari bambu juga banyak berlubang karena dimakan rayap, adapun lantai sebagian terbuat dari tegel batu giring bantuan lantainisasi dari Pemerintah dan sebagian tanah.
Narasumber : Ruswanto (Relawan Inspirasi Rumah Zakat, Kepala Dusun Nangsri Lor Gunungkidul)
Rumah Layak Untuk Mbah Mento
terkumpul dari target Rp 23.192.000