Ibunya Telah Pergi - Masita Ingin Sembuh Dari Hidrosefalus
terkumpul dari target Rp 56.950.000
"Yang sakit merawat yang sakit", ya itulah sebuah ungkapan yang bisa kita ucapkan dengan penuh empatti.
Setiap keluarga tentunya berbahagia ketika sang buah hati yang ditunggu-tunggu akhirnya lahir dalam keadaan sehat walafiat. Namun, kelahiran Masita di keluarga pasangan Sunarti (alm) dan Suroso ini menjadi ujian di keluarga kecil yang hidup dalam keterbatasan ini. Anak mungil ini dalam usianya yang berkisar ± 6 tahun ini hanya bisa tergolek lemah karena hidrosefalus yang dideritanya.
Ibu kandung masita telah meninggal dunia saat Masita berumur 7 bulan dikarenakan sakit, sedangkan bapaknya saat ini masih mencari nafkah sedikit-demi sedikit untuk kebutuhan sehari-hari Masita dan keluarga, setelah kehilangan ibunda tercinta, Masita di asuh dan dirawat oleh kedua kakek dan neneknya dengan penuh keterbatasan.
Hasil kunjungan kami (Sabtu, 11/3/2018), pada 5 hari yang lalu, sangat memperhatikan dan mengharukan jika mendengar pernyataan keluarga tentang kronologi pengobatan An. Masita yang pernah dilalui dan kehidupan sehari-hari Masita bersama sang nenek dan kakek dalam 1 rumah.
Tampak Masita terlihat bergerak aktif di kasur tipis yang dibentangkan di atas lantai rumah. Sang bibi mengajak anak keduanya itu bercanda tawa. Masita pun merespon dengan bergerak lincah sembari berbaring dan kadang dipangku oleh bibinya. Kepala yang membesar pun tidak menghalangi anak itu untuk bercanda dengan bibinya atau orang-orang yang ikut menjenguknya.
Menurut laporan keluarga, Pengobatan Masita ini sebelumnya pernah dilakukan pelayanan rujukan dari Puskesmas Lambunu 1 (wilayah kerja) ke RS. Anuntaloko Parigi pada bulan september tahun 2015 (bertepatan disaat Pelaksanaan acara SAIL Tomini di Parigi) namun pengobatan Masita ini hanya berhenti sampai di Pelayanan RS Parigi tersebut.
Dengan suatu anjuran dokter yang merawatnya mengatakan bahwa Masita ini hanya bisa dilakukan pengobatan di Rumah Sakit besar seperti Makassar atau paling tidak ke RS besar lainnya di pulau jawa yang sangat memungkinkan keberadaan alat dan dokter spesialis bedahnya, itu artinya biaya pengobatan dan perawatan yang diperlukan juga cukup mahal dalam hal penanganan tindakannya.
Sehingga dengan alasan keterbatasan kebutuhan biaya pengobatan yang diperlukan tersebut dan juga ketidakmampuan keluarga dalam menyanggupi syarat dari pengobatan dan perawatan yang harus dijalani, maka keluarga Masita memutuskan untuk kembali merawat Masita dirumah dengan sebisa mungkin, Dengan harapan menunggu orang atau donatur yang berbaik hati dalam membantu pengobatan masita yang selama 3 tahun sempat terdiam, dan hanya dirawat keluarga dirumah tanpa mendapatkan pengobatan dari pihak manapun.
Yang sangat memperhatikan lagi dari kedua orang tua yang telah berjasa bagi masita yaitu (kakek dan nenek dengan usia kisaran 60 tahun) yang mana telah sekuat tenaga dan ikhlas merawat masita dalam kondisi yang sakit selama ini, keadaan yang cukup memprihatinkan tersebut adalah dimana kondisi nenek saat ini dalam keadaan sakit katarak senillis matur (pada kedua matanya), sedangkan kakeknya mengalami tuli konduktif yang sudah diderita sejak bertahun-tahun. sehingga dapat dibayangkan kondisi keseharian mereka yang merawat dan dirawat satu sama lain dalam 1 rumah.
Keterbatasan keuangan membuat kehidupan mereka hanya cukup untuk biaya kebutuhan hidup sehari-hari saja. Selama ini, hanya untuk membeli beras di warung. "Ya mau gimana lagi, yang penting bisa makan dan Masita masih tetap sehat," kata mba atun (bibinya).
Neneknya menyambung, "Harapan saya, Masita bisa mandiri, bisa melakukan apa-apa sendiri saja saya sudah senang. Bagaimanapun juga, saya tentu tidak akan selalu sehat. Yang terbaik saya harapkan untuk Masita bisa sembuh, saya sangat berterima kasih kepada orang-orang yang ikhlas membantu Masita" kata mbahnya (nenek).
Harapan juga doa dari orang tua untuk kesembuhan adik Masita tidak henti-hentinya dipanjatkan kepada Allah SWT. Semoga dengan melalui penggalangan dana sharinghappiness.org, banyak donatur dengan tulus dan penuh keikhlasan membantu kesembuhan Masita dan mudah-mudahan bantuan dari sahabat semua bisa menjadi manfaat yang besar bagi kesembuhan adik Masita.
Alamat keluarga masita di dusun IV Desa Tirtanaga, Kec. Bolano Lambunu, Kab.Parigi Moutong Prov.Sulawesi Tengah.
Ibunya Telah Pergi - Masita Ingin Sembuh Dari Hidrosefalus
terkumpul dari target Rp 56.950.000