Di siang hari yang terik itu, gak sengaja aku melihat seorang lelaki tua duduk termenung ditepi jalan. Namanya mang Omin (53) tiap hari dia jual mainan keliling untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Namun ketika aku hampiri dan bertanya, sudah kemana saja hari ini, dia hanya mengacungkan jari tangannya untuk memperlihatkan sejumlah uang yang didapat dari hasil jual mainan.

Apalagi kondisinya tidak normal seperti orang kebanyakan, ia hidup dengan penuh keterbatasan. Tapi dengan segala keterbatasannya ia tidak pernah hilang semangat, apapun akan ia lakukan demi melanjutkan hidupnya.

Mang Omin mengalami stroke yang membuat tangan dan kakinya juga kaku. Bahkan diajak ngobrol pun tidak nyambung karena saraf nya juga terganggu. Tapi dari semangatnya kita bisa melihat ada harapan yang ingin dia capai.

"Banyak yang kasihan sama dia, makan pun kadang kami yang berikan untuk mang omin sehari hari,”- ujar tetangga nya.

Meski di bawah panas terik matahari dan aspal jalanan ketika hujan deras, tidak membuatnya menyerah. Semua akan ia lakukan, asalkan halal. Meskipun hanya dapat 10 ribu, itupun kalau dagangannya ada yang laku.

Hampir setiap hari dari pagi hingga malam mang Omin berkeliling menjajakan mainan anak dengan roda kecilnya. Bukan ia namanya jika mudah putus asa, ia juga tahu hidupnya begitu susah tapi tetap berjuang mencari nafkah meskipun harus menahan sakit di tangan dan kakinya.

Saat kami bertemu mang Omin, dagangannya belum banyak yang laku. Ia hanya punya air putih untuk mengganjal rasa laparnya. Sedihnya lagi uang mang Omin pernah dicuri orang, tapi ia tetap berjuang untuk menjajakan dagangannya.

Selepas jualan, mang Omin sering membersihkan masjid, ngepel, nyapu bahkan ia dengan segala keterbatasannya tidak lupa akan Tuhan nya yang memberikan rezeki setiap harinya.

Teman baik, bantu mang Omin yuukk untuk bisa memiliki usaha agar mang Omin tidak lagi berkeliling untuk menjajakan dagangannya.