Lansia Sebatang Kara Yang Tidak Bisa Melihat
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Lansia Sebatang Kara yang Tidak Bisa Melihat
Mak Oya, hidup sebatang kara dan di usianya yang 60 tahun ini ia tidak bisa melihat. Ia seorang tua renta yang tidak bisa melihat namun tidak ingin merepotkan orang lain. Hampir semua aktifitasnya ia lakukan seorang diri, mulai dari membersihkan rumah, memasak hingga mengambil air.
Sebetulnya Mak Oya pernah merasakan indahnya melihat senja dan warna warni bunga, tapi saat usianya menginjak 5 tahun semua sirna dan menjadi gelap. Semua itu bermula saat pagi hari ia terbangun dengan rasa perih dan gatal hebat di mata kananya hingga pecah. Seminggu kemudian, disusul mata kirinya.
Sampai saat ini pun Mak Oya tidak tau apa penyebabnya, Beruntung semenjak kehilangan penglihatan ia tinggal bersama Neneknya yang kala itu berprofesi sebagai Paraji (ahli membantu kelahiran termasuk pijat dan urut). Karena itu Mak Oya mewarisi seluruh keahlian sang Nenek terutama dalam hal memijat dan urut.
Karena keahlianya kini ia bisa mendapat penghasilan Rp50.000 setiap harinya, namun keadaan berubah sejak Pandemi Covid-19 melanda. Mak Oya tidak pernah mendapat panggilan pijat, sehingga ia tidak memiliki penghasilan. Untuk kebutuhan sehari-hari ia mengandalkan pemberian kerabat dan tetangga yang kondisinya serba pas-pasan.
Mak Oya tinggal Di Desa Sarimukti Kabupaten Bandung Barat, di gubuk tua berukuran 3x4 meter milik kerabatnya yang telah usang, keropos dan bolong disana sini. Berteman dengan kesendirian dan kegelapan, hiburan Mak Oya hanyalah suara dari radio bututnya.
Ia ingin memperbaiki gubuknya agar dapat menapak tanah dan tidak panggung lagi, karena tubuh rentanya kesulitan untuk naik-turun. Bahkan kakinya pernah terperosok sekali ketika menginjak salah satu bagian lantai gubuknya yang keropos.
Insan Baik, Yuk Bantu Mak Oya wujudkan mimpinya untuk punya rumah yang lebih kokoh dan Aman.
Disclaimer : donasi yang terkumpul akan di pergunakan untuk bedah rumah Mak Oya, serta pemenuhan kebutuhan Mak Oya lainya. Juga untuk penerima manfaat lain di dalam pendampingan Yayasan Amal Baik Insani.
Lansia Sebatang Kara Yang Tidak Bisa Melihat
terkumpul dari target Rp 100.000.000