Bantu Lansia Sebatang Kara Difabel Hidup Bersama Kucing
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Tak punya keluarga, Mak Jua (80 tahun) hidup sebatangkara dan hanya ditemani kucing kesayangannya. Sejak suaminya meninggal, mak hidup sendiri di gubuk reyot sambil menghabiskan masa tua nya.
Mak tidak dikaruniai anak, untungnya ada kucing yang jadi teman setia untuk Mak. Sedih sekali melihat kondisi mak, tidak ada yang mengurus dan kini tubuhnya malah makin kurus.
Meskipun begitu, Mak tidak diam saja ia tetap berjuang agar bisa makan dengan menjual gorengan keliling kampung. Kondisi kakinya yang tidak normal sejak lahir membuat Mak kesulitan untuk berjalan, sesekali ia juga mengeluh karena kesakitan.
Dengan terseok seok Mak menyusuri kampung dan membawa keranjang berisi gorengan yang ia tawarkan ke tetangganya. Gorengan itu tidak mak jual sendiri melainkan mak ambil dari tetangganya dengan mengambil untung 1 gorengan 200 rupiah.
"Kalau gorengannya gak enak, emak hanya bisa makan dengan garam saja, karena tidak punya uang untuk membeli lauk"- mak Jua.
Di usia yang sudah renta, tubuh kurus itu seharusnya bisa merasakan hidup yang layak. Tapi nyatanya yang kami temui, emak justru hidup sendirian dan hanya ditemani seekor kucing dengan keadaan yang serba kekurangan.
Teman baik, kita bantu emak untuk bisa membuat emak bahagia, kebutuhan terpenuhi dan emak tidak harus jual gorengan lagi.
Bantu Lansia Sebatang Kara Difabel Hidup Bersama Kucing
terkumpul dari target Rp 50.000.000