Lansia Bertahan Hidup Dengan Berkeliling Jual Minuman
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Emak iyok..seorang lansia sebatang kara. Dengan tubuh bungkuknya, ia berjalan kaki menjajakan minuman yang ia jual 1000 rupiah per cup nya.
*inilah Kisah mak Iyok Menjemput Rezeki Menjadi Penjual Minuman Keliling*
Keringat mengucur dari dahi emak,lelah,panas terik matahari tak diindahkan oleh emak sampai minuman itu habis terjual.
Ya inilah emak iyok,yang sehari hari berjalan berkilo kilometer untuk menjajakan minuman,dan kalau lelah emak sering berjualn di depan lapangan futsal sambil menunggu pembeli.
Saat kami bertemu dengan emak,ia sudah menjual 3 cup minuman setelah berkeliling sejak pukul 08.00 pagi.
"Alhamdulillah hari ini baru kejual 3 cup neng,tadi ada yang beli anak sekolah di depan.."ucap mak iyok dengan bibir terbata-bata
Emak iyok sudah berkeliling menjadi tukang penjual minuman setelah sang suami meninggal, kurang lebih dua tahun,dan ia tinggal di sebuah rumah kecil yang ia huni.
Emak menjelaskan ketika lagi keliling dan anak-sekolah pada libur pembeli minuman emak hanya 1 atau 2 orang bahkan tidak sama sekali ada yang membeli jualan emak. Akibatnya emak terpaksa jalan kaki berkeliling dengan menahan perut yang haus dan lapar.
"Satu cup biasa di hargai seribu rupiah,namun emak hanya mengambil keuntungan 200 perak saja dari setiap minuman yang ia jual. Tapi ga apa apa yang penting saya bisa bawa uang ke rumah untuk biaya makan saya,"-Emak Iyok
Bagi emak menjadi penjual minuman adalah pilihan terakhir di tengah tuntutan hidup serta keterbatasan fisik emak yang sudah tua dan juga ekonomi yang jelas sangat sulit.
Menjadi tua dan ekonomi sulit bukan yang diinginkan oleh emak tapi perjuangan emak dengan menjadi penjual minuman keliling harus terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Lansia Bertahan Hidup Dengan Berkeliling Jual Minuman
terkumpul dari target Rp 50.000.000