Bantuan Modal Usaha untuk Marbot Masjid Lansia
terkumpul dari target Rp 100.000.000
31 tahun lalu, Mak Ecoh mengangkat seorang anak laki-laki yang dibuang oleh ibu kandungnya, kemudian diberi nama Dodi Permana atau biasa dipanggil Ujang.
Hidup di bawah garis kemiskinan dengan segala keterbatasan dan tubuh yang sudah renta, Mak Ecoh (91) tetap semangat dan periang. Mulutnya tak berhenti melantunkan sholawat setiap beliau bekerja sebagai marbot masjid, melanjutkan pekerjaan suaminya yang sudah meninggal dunia.
"Kalo dikasih dari pengurus masjid, Alhamdulillah. Tapi kalo ga ada juga mak tetap bersih-bersih masjid, karena mak ngerasa ada abah di samping mak.”
Untuk makan sehari-hari, Mak Ecoh sering dikasih sama tetangga. Ujang juga sering membantu tetangga mencari kayu bakar atau disuruh tetangga pergi ke warung dan mendapat upah alakadarnya.
"Emak itu ngerawat si Ujang dari bayi merah. Sekarang udah gede cuma pikirannya masih kayak anak-anak, tapi penurut dan baik. Kalo mak udah ga ada, suka kepikiran nanti siapa yang ngurus si Ujang," ungkap Mak Ecoh sambil berkaca-kaca.
Harapan Mak Ecoh, putra asuhnya bisa beternak ayam atau domba untuk tabungan dan ingin memperbaiki rumahnya agar lebih aman karena kondisinya sudah agak reyot.
Insan Baik, temani perjuangan Mak Ecoh untuk wujudkan harapan mulianya dengan sedekah terbaik.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha, renovasi rumah, dan kebutuhan lain Mak Ecoh dan Ujang, serta untuk penerima manfaat lainnya di bawah naungan Amal Baik Insani.
Bantuan Modal Usaha untuk Marbot Masjid Lansia
terkumpul dari target Rp 100.000.000