Bantu Lansia Sebatang Kara untuk Berobat
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Bagaimana tak sedih melihat seorang lansia yang hidup sebatang kara harus melangkah tertatih bahkan sesekali ngesot.
Sudah lama suaminya meninggal dunia. Sekarang Mak Amih tinggal seorang diri di Desa Mandalasari, Kab. Bandung Barat di rumah berukuran 3 x 4 meter, bahkan lebih terlihat seperti gubuk.
Toiletnya sangat tidak layak, lantai dan tiang-tiang penyangganya sudah keropos dan lapuk, bagian depan gubuk tanpa atap dan dinding. Belum lagi tempat penampungan airnya hanya berupa galian tanah, lebih tampak seperti kubangan, sangat beresiko terperosok.
"Saya bagaikan manusia tanpa arah, hidup enggan mati tak mau. Sering saya berpikir mending mati aja, hidup juga cuman nyusahin orang," ucap Mak Amih dengan suara lirih.
Struk serta sakit asam urat yang dideritanya semakin hari terasa semakin menyakitkan, untuk berpindah tempat saja Mak Amih harus sekuat tenaga dan menahan sakit. Selama ini Mak tidak pernah berobat karena tidak ada yang antar dan tidak ada uang.
"Anak emak juga kondisinya terbatas dan tinggalnya jauh jadi gak bisa sering-sering jenguk, kasian apalagi kalau emak harus tinggal sama mereka, nanti malah jadi beban.”
Berbekal sedikit beras yang setiap bulan didapat dari anaknya dengan kondisi yang tidak jauh berbeda. Terkadang Mak Amih hanya makan nasi dan garam daripada tidak makan sama sekali.
Insan Baik, mari kita bantu Mak Amih agar dapat memiliki toilet serta tempat tinggal yang layak dan dapat mendapatkan pengobatan.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk renovasi tempat tinggal serta biaya pengobatan Mak Amih, serta untuk penerima manfaat lainnya di bawah naungan Amal Baik Insani.
Bantu Lansia Sebatang Kara untuk Berobat
terkumpul dari target Rp 100.000.000