Perjuangan Lansia,Merawat Dua Putri BErkebutuhan Khusus
terkumpul dari target Rp 150.000.000
Perjuangan Lansia, seorang diri merawat dua putri berkebutuhan khusus
"Saya tidak mungkin hidup selamanya, kalau saya Sudah tiada bagaimana Nasib Nuning dan Komala Anak saya" Mak Aan mengungkapkan ketakutan terbesarnya.
Di usianya yang sudah sangat senja, Nenek Aan (75) yang selayaknya sudah hidup tenang dan di urus oleh anak-anak nya justru masih harus mengurus dan merawat dua putrinya Nuning (41) dan komala (33) yang memiliki kondisi istimewa. Meski usia mereka terpaut cukup jauh, namun kondisinya relatif sama.
Nuning dan komala mengalami kelumpuhan dan kesulitan berkomunikasi, bahkan prilaku Nuning masih selayaknya Balita. Berawal dari sakit panas dan kejang berulang, kini hampir seumur hidup mereka dihabiskan bersama sang Ibu di sebuah gubuk tua usang bocor tampak disana sini, bahkan tak jarang jika hujan deras mereka terpaksa merelakan satu-satunya kasurnya basah terguyur bocoran air hujan.
Sepeninggal sang kepala keluarga yang berpulang beberapa tahun lalu, kini Nenek Aan satu-satunya tempat Nuning dan komala bertumpu, tubuh tua yang seharusnya sudah lama beristirahat itu masih di paksa mengurusi kedua putrinya. Hampir semua kebutuhan Nuning dan komala Nenek Aan lah yang mengurusnya.
" Dulu Nenek punya warung kecil-kecilan buat nyambung makan, kini sepeninggal suami saya terpaksa warung itu tutup, karena gak ada si Abah yang biasanya belanja ke pasar, juga modalnyapun sudah lama habis di pakai makan " Emak mengisahkan sambil berkaca-kaca.
Kini untuk makan sehari-hari, Emak sepenuhnya bergantung pada kepedulian keluarga dan tetangga dekat, meski malu namun tubuh Rentanya sudah sangat kepayahan jika harus bekerja di kebun seperti yang lain, juga Ia khawatir jika harus meninggalkan kedua putrinya di Rumah.
"Untuk makan Alhamdulillah ada keluarga dan tetangga yang rutin membantu meski keadaan merekapun sebetulnya serba pas-pasan. Namanya juga pemberian, apapun pasti kami syukuri" Ungkap Nenek Aan.
Namun sudah puluhan tahun Nuning dan Komala tidak pernah di obati,
Bukan tak ingin membawa keduanya berobat, namun kondisi ekonomi serta jarak Rumah sakit yang cukup jauh dari tempat tinggal mereka, membuat hampir segala jenis pengobatan terhenti puluhan tahun lalu. Tinggalah untaian Do'a Nenek Aan yang tak pernah putus di panjatkan untuk kedua putri tercintanya.
Meski begitu ada ketakutan yang sangat besar yang setiap hari menggelayuti fikiran Nenek Aan, tentang bagaimana masa depan kedua putrinya jika Ia telah di panggil Yang Maha Kuasa. Siapa kelak yang menjaga dan merawat keduanya.
"Saya selalu berdo'a kepada Allah agar datang keajaiban kedua Putri saya ini sembuh, atau setidaknya salah satunya bisa sembuh agar sepeninggal saya mereka bisa saling menjaga" Ungkap mak Aan sambil menyeka Airmata.
Insan Baik : jangan biarkan Nenek Berjuang seorang diri, mari kita bersamai perjuangan Nenek Aan dengan doa dan donasi terbaik kita.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan Nenek Aan, Nuning dan Komala. Jika berlebih, akan digunakan untuk penerima manfaat dan keberlangsungan program sosial kemanusiaan lainnya dibawah naungan dan pendampingan Yayasan Amal baik insani.
Perjuangan Lansia,Merawat Dua Putri BErkebutuhan Khusus
terkumpul dari target Rp 150.000.000