Menjadi Guru Ngaji dan Buruh, Untuk Membantu Bapak
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Kalau saya memilih tinggal sama Ibu nanti siapa yang mengurus dan menjaga Bapak sedang untuk berpindah tempat saja Bapak sangat kepayahan, mungkin ini kesempatan saya untuk berbakti sama Bapak" Ungkap Siti kepada kami sambil berkaca-kaca.
Siti remaja (17) seharusnya sedang menikmati masa remaja bersama teman-temanya dengan bermain dan belajar. Namun tidak bagi Siti, di masa remaja nya Siti harus menjadi tulang punggung dan tumpuan hidup bagi sang ayah Pak Syamsudin (60) yang menderita kelumpuhan akibat syaraf terjepit yang di deritanya.
Ketika sang Ibu memilih meninggalkan sang Ayah untuk menikah lagi, Siti dengan tegas memilih untuk tinggal dan merawat sang Ayah seorang diri meski sang Ibu berkali-kali mengajak Siti untuk tinggal bersamanya dengan Alasan agar fokus belajar dan tidak usah harus repot bekerja dan mengurus sang Ayah.
"Kalau saya memilih tinggal sama Ibu nanti siapa yang mengurus dan menjaga Bapak sedang untuk berpindah tempat saja Bapak sangat kepayahan, mungkin ini kesempatan saya untuk berbakti sama Bapak" Ungkap Siti kepada kami sambil berkaca-kaca.
Di Usia sebelia itu Siti harus membagi waktunya antara belajar, bekerja serta mengurus segala keperluan sang Ayah. Pagi hari siti sebelum berangkat sekolah siti memasak dan mengurus segala kebutuhan sang Ayah dari mulai sarapan sampai mengganti bajunya. Sepulang sekolah Dia bekerja membungkus kerupuk dengan upah Rp. 10.000 sampai Rp. 15.000 tergantung jumlah kerupuk yang berhasil Dia bungkus. Sore hari Siti Mengajar mengaji anak-anak di sekitar rumahnya.
Dan untuk menambah penghasilan kadang siti pun mengajar les atau menjadi pengasuh anak tetangganya.
"Alhamdulillah saya senang mengajar mereka, saya tidak ingin di bayar tapi Alhamdulillah suka ada sebagian orang tua yang kasih uang katanya untuk bantu bayar listrik" Cerita siti kepada kami.
Meski dengan segala kesibukan dan beban kehidupan yang dia tanggung, siti termasuk anak yang pintar dan berprestasi dia selalu mendapat rangking lima besar. Ketika kami menanyakan apa cita-cita dan impian terbesarnya, Ia menjawab :
"Saya ingin bisa kuliah agar bisa menjadi seorang guru dan Saya ingin bisa membawa bapak berobat ke RS " Sebuah keinginan yang terus bergelayut di benak Siti.
Insan Baik, mari kita bantu siti untuk mewujudkan mimpi dan cita-citanya.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan pendidikan siti, Pengobatan sang ayah dan kebutuhan lainya.
Serta akan digunakan oleh penerima manfaat lainnya serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan dibawah naungan dan pendampingan Yayasan Amal Baik Insani
Menjadi Guru Ngaji dan Buruh, Untuk Membantu Bapak
terkumpul dari target Rp 100.000.000