Bantuan Usaha untuk Kakek Sahli Penjual Rambak
terkumpul dari target Rp 60.000.000
“anak tesih sekolah kui tugase sinau mas, gak tak bolehin cari kerja, wes gen golek ngelmu wae, bapak jik kuat”
anak masih sekolah itu tugasnya belajar mas, tidak saya bolehin cari kerja, biar cari ilmu aja, bapak masih kuat.
Jawab Pak Sahli, ketika aku menanyakan tentang sang anak yang kini masih sekolah.
Beliau adalah Pak Sahli di usianya yang akan menginjak 79 tahun, beliau masih semangat berkeliling menjajakan rambak atau kerupuk di sekitaran daerah kota Solo.
Pak Sahli berjualan mulai dari jam 9 malam sampai 1 dini hari di daerah Kidul Mangkinegaran. Dilanjut jam 2 sampai 4 subuh di depan Gramedia Solo, Jalan Slamet Riyadi. Kalau siang hingga sore biasanya pak Sahli keliling area Solo Grand Mall dan paginya beliau kerja serabutan.
Fisiknya yang sudah tak lagi muda, terkadang membuatnya sering lelah. Beristirahat mengusap peluh sambil bersimpuh sujud di masjid-masjid terdekat menjadi tempat paling ternyaman untuk Pak Sahli.
Penghasilan Pak Sahli tak menentu.
Sebungkus kerupuk yang ia jual hanya dihargai Rp.3000 saja, belum lagi dikurangi biaya distribusi karena mengambil dari produsen di Sukoharjo yang lumayan jauh dari rumah beliau.
Semua pekerjaan beliau lakukan untuk menghidupi istri dan seorang putrinya, rasa lelah dan sakit yang beliau rasakan tak menjadi menghambat karena beliau ingin melihat anaknya sukses menempuh Pendidikan dan menjadi sarjana.
Pak Sahli bermimpi bisa memiliki usaha tambahan yang bisa dijalani di rumah dan bisa dibantu sang istri, jualan sembako kecil-kecilan atau membuka warung sederhana yang tentunya bisa menambah penghasilan.
Yuk wujudkan mimpi Pak Sahli! gerakan kebaikan kita bersama dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik.
Klik "DONASI SEKARANG" Hadirkan kebahagiaan untuk Pak Sahli dan keluarga.
Bantuan Usaha untuk Kakek Sahli Penjual Rambak
terkumpul dari target Rp 60.000.000