Kakek Aton, Lansia difabel Penjual sayur keliling
terkumpul dari target Rp 150.000.000
Dibuat salah fokus waktu liat tukang sayur ini mikul dagangannya, ternyata namanya kek Aton (60), tangan dan mata nya cacat sejak lahir. Meski begitu, ia tetap berjuang demi menghidupi keluarganya.
Ia menghidupi keluarganya dengan berjualan sayur dari hasil nyeteng. Penghasilannya tidak banyak, sehari ia hanya dapat 25 ribu. Itupun kalau dangannya habis. Kalau tidak, ia terpaksa menahan lapar.
Dulunya sang istri membantunya dengan menjadi buruh kebun tetangga. Namun sekarang istrinya udah sakit-sakitan jadi gabisa bantu kakek.
"Kebeli beras sama ikan asin aja udah alhamdulillah bapak mah." Ujar pak Aton kepada tim Filantra saat dikunjungi.
“Udah 3 hari ga dagang, keuntungan sayur dipake berobat dulu emak (istri) saya” jelas kek Aton.
Saat kami temui, kakek Aton dan istrinya sedang makan dengan nasi garam karena gak ada apa-apa yang bisa mereka jadikan lauk.
Ketika sakit, kek Aton tetap pergi berjualan. Namun ternyata hujan datang dari pagi sampai sore. Alhasil tidak ada yang beli sayurannya.
Sayurnya pun jadi busuk, padahal ia tetap harus setor ke tengkulak. Ia coba pinjam ke tetangga, tetapi keadaan tetangganya pun hampir sama dengan dirinya.
Di usia senjanya, kakek Aton punya impian sederhana. Ia ingin sekali punya modal sendiri supaya bisa buat WC yang layak.
Memang tak mudah perjuangan kakek Aton ini, namun kakek tak punya pilihan lain jika tak keliling berjualan mengabaikan rasa malu.
Sahabat Berbagi, Yuk bantu pak Aton punya modal usaha dengan cara klik “Donasi Sekarang”!