Lansia idap penyakit kronis rawat anak Celebral Palsy
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Dibalik sosoknya yang sangat bersahaja, abah ini menyimpan banyak kesedihan dan kesusahan hidup. Semua itu bahkan tampak dari sorotan mata abah. Abah Tibi sudah bertahun tahun diserang penyakit yang membuatnya tidak bisa tidur karena badan nya selalu bergerak ketika abah tidur terlentang.
Abah Tibi dengan kondisinya yang sakit dan sudah lanjut usia.. selain harus memikirkan dirinya, juga abah harus mengurus anaknya yang mengidap penyakit Cerebral palsy dan Epilepsi.
Anaknya abah (ikin) tidak bisa duduk,dia hanya bisa berbaring dengan kondisi seperti ini,makan,mandi semua abah yang urus.
Abah Tibi untuk sehari-hari agar punya penghasilan ia harus rela meninggalkan ikin untuk memcari rongsokan (gelas plastik,botol,dll). Abah Tibi dikala susahnya dan ujian berat yaitu ditimpa sakit dan mengurus anaknya yang mengidap Epilepsi dan Cerebral palsy,masih berusaha kerja dan bertahan.
Namun rezeki yang Abah Tibi dapat tidak seberapa. Abah Tibi tak bisa beli beras hingga para tetangga iba dan memberikan sedikit beras untuk abah dan ikin. Saat bisa makan dan punya nasi, Abah Tibi tidak bisa membeli lauk pauk. Mereka hanya makan nasi dicampur air garam terkadang dengan air bumbu mie instan.
Abah Tibi kepikiran berobat, tapi lebih besar memikirkan bagaimana sehari-hari Ia dan anaknya bisa sambung hidup dan ikin bisa makan setiap harinya.
Teman Baik,abah Tibi dan ikin membutuhkan perhatian kita semua untuk melanjutkan pengobatan dan kebutuhan sehari hari..
Lansia idap penyakit kronis rawat anak Celebral Palsy
terkumpul dari target Rp 50.000.000