Tumor Selaput Otak Ancam Nyawa Bu Odah
terkumpul dari target Rp 200.000.000
"Rasanya gak mungkin bisa dapat uang segitu banyak untuk operasi, apalagi cuma jadi kuli bungkus seblak, saya ingin sembuh karena anak-anak masih butuh saya, kasian mereka masih kecil” – Ucap Bu Odah.
Di salah satu sudut rumah terlihat seorang wanita paruh baya sedang membungkus cemilan kerupuk Seblak kering yang menggunung. Tidak terlalu cepat memang tapi telaten, ia memasukan cemilan kerupuk kering kedalam plastik bening berukuran 4-5cm paling kecil dan paling besar adalah plastik bening berukuran 7-10cm.
Disudut lain rumah terlihat laki-laki paruh baya sedang memilah dan mengupas bawang yang tidak kalah banyak seperti cemilan seblak atau kerupuk kering yang menggunung. Ya inilah mereka pasangan suami Istri Bu Odah (39) dan Pak Nanang (38) mereka tinggal di sebuah rumah panggung usang yang telah keropos disana sini di daerah Sukaluyu Kabupaten Cianjur.
Jangan salah, mereka bukanlah pemilik usaha cemilan seblak kering tersebut, mereka hanyalah buruh bungkus cemilan dan kupas bawang. Untuk mendapatkan 15rb rupiah, mereka harus berhasil membungkus cemilan satu karung besar setinggi orang dewasa.
Dalam sehari mereka hanya mampu membungkus 2 bal saja atau dua karung besar dengan bayaran 30rb dalam sehari. Uang tersebut mereka gunakan untuk makan dan sebagian lagi ditabung untuk biaya pengobatan. Siapa sangka ternyata sang istri, Bu Odah memiliki tumor selaput otak sehingga butuh biaya pengobatan dan operasi yang mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
Satu tahun lalu, ia merasa sakit kepala yang teramat di kepalanya dan ternyata sakit itu berkepanjangan. Semula ia fikir itu hanya sakit kepala biasa, tapi rasa sakitnya tak kunjung hilang meskipun sudah minum obat, bahkan bu Odah beberapa kali pernah pingsan.
Akhirnya Bu Odah memeriksakan diri ke Rumah sakit, dokter memvonis ia menderita Tumor Selaput Otak dan harus segera dioperasi karena Tumor sangat berbahaya. Jika ukurannya terus membesar bisa menekan otaknya dan menyebabkan kelumpuhan. Bahkan jika selaput otaknya sampai pecah itu bisa menyebabkan struk dan kematian.
Bahaya itu bisa mengancam Bu Odah Kapan saja. Tapi Bu Odah tidak bisa berbuat banyak, karena biaya operasinya sangat mahal mencapai 160 juta, sebagai buruh pembungkus makanan ringan sulit dibayangkan bagaimana itu semua bisa terwujud.
Bukan tanpa ikhtiar, sebagai kepala keluarga Pak Nanang pun berusaha kesana kemari mengurus BPJS, tapi karena ada ketidak singkronan data sampai saat ini BPJS nya belum bisa digunakan. Saat ini kalau sakit tumornya kumat dan sakit kepala hebat menerpa ia hanya berbaring lemah.
Bahkan untuk berjalan pun Bu Odah kesulitan dan terkadang Bu Odah sampai tidak sadarkan diri, untuk mengurangi rasa sakit yang Bu Odah derita Ia hanya mengandalkan obat penahan sakit dari dokter.
Bu Odah dan Pak Nanang memiliki 2 orang anak, Zahra (13 ) dan Siti (3), keduanya masih sangat membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tuanya terutama sosok Bu Odah sebagai Ibu mereka.
Insan Baik, maukan membantu menciptakan keajaiban, membantu mewujudkan impian Bu Odah bisa melakukan operasi dan pengobatan untuk kesembuhan beliau? Sekecil apapun bantuan mu sangat berharga untuk menciptakan keajaiban untuk Bu Odah dan Keluarga.
DISCLAIMER : Dana yang terkumpul adalah untuk biaya pengobatan dan Operasi Bu Odah, juga untuk modal usaha Pak Nanang serta penerima manfaat lainnya dibawah Naungan Yayasan Amal Baik Insani dan untuk pemenuhan peralatan dan perlengkapan penunjang para penerima manfaat Yayasan Amal Baik Insani.
Tumor Selaput Otak Ancam Nyawa Bu Odah
terkumpul dari target Rp 200.000.000