Walaupun Keterbatasan Fauzi Pantang Untuk Mengemis!
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Lahir dari keluarga yang kurang mampu membuat Fauzi kecil tidak mendapatkan pengobatan yang semestinya ketika Ia sering Kejang, hanya obat-obatan kampung alakadarnya yang mampu di berikan Almarhum Abah yang hanya seorang buruh tani serabutan. Sedang Emak selain mengurus rumah tangga Ia pun seringkali ikut membantu di ladang. Alhasil Fauzi kecil tidak mendapatkan pengobatan yang memadai.
Kini di usianya yang 38 tahun Ahmad Fauzi tidak bisa berkomunikasi dengan lancar dan jelas, berjalan pun Ia kesulitan dan seringkali limbung dan terjatuh padahal Tempat tinggalnya berada di lereng bukit yang terjal satu-satunya akses adalah menaiki puluhan anak tangga yang curam dan licin. Sudah tidak terhitung berapa kali Ia terjatuh, bahkan satu ketika pernah Ia terjatuh sampaibtidak sadarkan diri.
Bukan tidak ingin pindah, namun tempat tinggal mereka saat inipun menumpang di lahan milik salah satu BUMN yang setiap saat bisa saja mereka terusir. Apalagi kini sang kepala keluarga telah meninggal, membuat impian Emak dan Fauzi untuk memiliki rumah di lokasi lain semakin terasa memudar.
Namun di tengah segala keterbatasan nya Fauzi adalah seorang pekerja keras, pagi buta Ia sudah bangun dan tergopoh-gopoh menuruni tangga yang curam, Ia berkeliling di sekitar tempat tinggalnya untuk mengumpulkan Botol-botol bekas dan plastik. Meski Emak melarang karena khawatir dengan keselamatan Fauzi, namun Ia bersikeras tidak mau berpangku tangan.
Dua minggu sekali barang bekas tersebut Fauzi jual kepada pengepul yang datang setelah sebelumnya Ia kumpulkan di sebuah kios tak terpakai milik salah satu tetangga yang baik Rp. 50.000 - Rp. 100.000 adalah Rupiah yang ddihasilkan dalam dia minggu. Bukan hanya diaerahkan kepada Emak, sebagian uang tersebut seringkali Fauzi bagikan kepada Anak-anak tetangga seolah ungkapan terimakasih karena hampir setiap hari Ia dan Emak selalu di bantu oleh para tetangga. Ia akan bersikeras jika ada tetangga yang menolak uang pemberiannya.
"Ke khawaturan terbesar Emak sekarang adalah siapa yang merawat dan menemani Fauzi kelak sepeninggal Emak, apalagi sekarang si Abah sudah tidak ada" Ungkap emak sambil terisak.
Fauzi dari kecil tidak pernah mengeluh dan selalu ingin dan berupaya untuk membantu, namun karena kondisinya kadang Ia sampai menangis ketika melihat Emak sakit atau kesulitan melakukan sesuatu dan karena keterbatasan nya Ia tak mampu membantu.
"Mimpi Emak mudah-mudahan ada keajaiban, Fauzi bisa Sembuh dan normal dan Fauzi punya Rumah yang gak usah baik turun tangga dan bukan di tanah Negara" Ungkap Emak ketika ditanya keinginan nya.
Insan Baik, Mari bersama-sama hadirkan keajaiban bagi Mimpi Emak dan Fauzi dengan doa dan dibasi terbaik kita. Sekecil apapun donasi yang diberikan akan sangat berarti bagi Mereka.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk segala kebutuhan Fauzi dan Emak. Juga akan digunakan oleh penerima manfaat lainnya serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan dan pendampingan yayasan Amal baik insani.
Walaupun Keterbatasan Fauzi Pantang Untuk Mengemis!
terkumpul dari target Rp 100.000.000