Operasi Untuk Kanker Payudara Bu Yani
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Kanker Payudara MEMBUSUK hanya dibungkus kasa
Hampir tiap malam saya tidak bisa tidur, rasanya sakit seperti ditusuk pisau. Kalau gerak dikit sakit, juga sangat sesak ke dada sampai saya sulit untuk bernafas tapi saya tahan buat nggak teriak atau menangis karena anak-anak saya pasti ikut menangis juga.” ucap Bu Yeni Lirih
Rasa nyeri siang dan malam menghantuinya selama hampir beberapa tahun, bersamaan dengan rasa sakit itu Bu Yeni setiap hari menjahit untuk memenuhi kebutuhan sehari hari,karena hanya ini yang bisa di lakukan bu Yeni untuk tetap bisa bertahan hidup. Hingga tak sadar benjolan tumbuh di payudara sebelah kiri. Semakin hari kian membengkak hingga mengeluarkan luka bernanah yang menimbulkan bau tidak sedap. Mual muntah sering di rasakan bu Yeni ketika mau mengganti perban,itu pun seadanya karena jangankan untuk membeli kassa,untuk makan saja mereka susah,apalagi saat ini bu Yeni mengurus Cucu Yatim nya yang ditinggal meninggal oleh Ayahnya.
Suami Bu Yeni, Pak Jejeng hanya seorang buruh serabutan. Pagi hingga malam banting tulang jadi kuli bangunan, buruh tani dan apapun dilakukan oleh pak Jejeng untuk memenuhi kebutuhan sehari hari juga untuk berobat bu Yeni. Namun, upahnya yang hanya 30-50 ribu sehari habis untuk memenuhi kebutuhan anak dan cucu Yatimnya, tapi itupun jika ada pekerjaan kalau tidak ada pekerjaan pak Jejeng tidak membawa uang bahkan sudah beberapa bulan ini pak Jejeng tidak bekerja sama sekali.
Bu Yeni sendiri sejak dulu hanya seorang ibu rumah tangga yang memiliki keahlian menjahit. Di sepetak rumah sederhana itu ia merawat anak bungsu dan cucu Yatimnya yang bernama Asri yang saat ini berusia 5 tahun. Bu Yeni hampir tak pernah menunjukkan rasa sakit di hadapan keluarganya karena takut mereka khawatir dengan kondisi bu Yeni.
"Ya Allah...tolong berikan mamah kesembuhan. Setiap malam lihat mamah meringis menahan sakit di luka kanker nya bahkan Aku peluk terus mamah setiap malam karena kasihan mamah selalu menahan sakit."ucap cucu Bu Yeni.
Cucu Yatim nya ini (Asri) Bu Yeni pun tak kuasa menahan air matanya. Meski usianya masih kecil, ia tahu betul bahwa neneknya sedang berjuang dari monster jahat yang mengancam nyawanya. Rasa takut setiap hari membayangi sang cucu hingga tak ingin berpisah dengan Bu Yeni.
Kini, hanya ikhtiar yang dapat mereka lakukan, berharap Bu Yeni segera mendapatkan pertolongan untuk berobat dan kembali sehat seperti semula.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pengobatan bu Yani dan untuk kebutuhan bu Yani lainnya. Serta untuk Penerima Manfaat lain di bawah naungan Yayasan Amanah Kebaikan Insani.
Operasi Untuk Kanker Payudara Bu Yani
terkumpul dari target Rp 100.000.000