Sendirian di Surabaya Bu Rusmini Tak Bisa Bangun
terkumpul dari target Rp 10.000.000
“Tulang saya ini bengkok mbak, harus segera operasi. Uang nggak ada. Lagi pula saya khawatir nanti kalau operasi, siapa yang ngurus saya mbak.. habis operasi kan saya ngga bisa apa apa” ujar Rusmini menahan tangisnya.
Ibu Rusmini (39) divonis mengidap TB (Tubercolosis) Tulang Belakang. Sudah 3 bulan beliau terbaring lemah di kontrakan seadanya di daerah Banjarsugihan, Kecamatan Tandes, Surabaya.
Setiap menit beliau merasakan nyeri pada tulang belakangnya. Ia tak bisa lagi bekerja.
Sakit yang di derita beliau membuat tulang belakangnya bengkok sehingga tidak memungkinkan lagi untuk duduk secara normal.
Ya, duduk pun ia tak mampu.
Pada 2003, Rusmini merantau dari Banjarmasin ke Surabaya karena ikut dengan suaminya. Namun setelah berpisah, ia benar-benar sendirian. Anak laki-lakinya yang sudah menginjak remaja tak pernah pulang menjenguk dirinya. Yang sampai hanya kabar bahwa anaknya sudah tenggelam dalam pergaulan bebas di luar sana.
Saat ini ia dirawat oleh Pak Budi. Tetangga kos yang sering beliau sebut Pak De. Meski begitu, Pak De juga tidak bisa merawat ibu Rusmini sepanjang waktu karea dirinya pun bekerja. Rusmini tidak berniat pulang ke kampung halamannya. Sebab keadaan mereka tak ada bedanya : sama-sama tidak mampu. Adiknya juga penyandang cacat.
Jangankan untuk berobat, untuk makan pun Ibu Rusmini tidak ada uang sama sekali. Ia menggantungkan hidupnya dari bantuan ibu-ibu pengajian, meski kini tak ada lagi yang mengirimnya makanan. Jika kita diam saja, akan ada hari-hari dimana Ibu Rusmini tidak makan sama sekali.
Apalagi untuk membayar sewa kos. Sudah hampir 5 bulan ia tak mampu membayar. Ancaman untuk dikeluarkan pun sudah berkali-kali ia terima. Berteduh dimanakah ia kelak?
Sahabat, ayo bantu ringankan beban Ibu Rusmini. Ia tak bisa membiayai pengobatan bahkan juga membiayai hidupnya sendiri. Tapi mungkin kamu bisa. Klik DONASI SEKARANG.
Sendirian di Surabaya Bu Rusmini Tak Bisa Bangun
terkumpul dari target Rp 10.000.000