Story bu Nining

“15 Tahun Lawan Diabetes,Hingga Amputasi (Kaki Kiri). Kini kaki Kanan Bu Nining juga Terancam Amputasi”

Saya ketusuk isi stapler dan cuman ada luka kecil. Tapi luka itu menyebar dan buat saya harus kehilangan kaki. 15 tahun saya mengidap diabet dan Bahar yang selalu mengurus saya,karena anak-anak yang lain tidak tega melihat saya seperti ini.

-Bu Nining,Pengidap Diabetes. 

Sempat frustasi, saran dokter untuk amputasi 1 kaki akibat luka diabetes harus segera disetujui Oleh Keluarga bu Nining. 

Anaknya (Baharudin) yang menjadi Penjaga di salah satu sekolah yang sehati hari mengurus bu Nining,mulai dari mengganti perban,membersihkan luka hingga menyuapi ibu Nining. 

Saya ga mau merepotkan Bahar anak saya,saya ingin sembuh seperti biasa lagi,bisa beraktifitas dan berjualan lagi untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari hari. Saya harus bertahan walau cuman punya 1 kaki,tapi kenyataan berkata lain,kaki saya satu lagi saat ini ada luka yang harus segera di operasi juga."-pilu Bu Nining.

Bahar menjadi penjaga sekolah,di bayar sebulan 500 ribu,tapi kalau dana nya tidak turun Bahar terkadang tidak di bayar oleh pihak sekolah.

Meski sudah terbiasa hidup dengan 1 kaki, cobaan itu belum berakhir! Kini di tengah perjuangan melawan penyakitnya Bu Nining ketakutan jika satu kakinya diamputasi lagi. Karena luka itu sudah memburuk dan hampir membusuk.

Tak kunjung mengering, kakinya kini mulai menghitam. Jika tak segera dapat tindakan medis, Bu Nining  terancam kehilangan kakinya lagi. 

Teman Baik,Bu Nining ingin menuntaskan semua pengobatannya. Namun saat ini ibu Nining hanya mengandalkan dari anak nya Bahar dan anak yang lain,namun mereka juga terbatas ekonomi nya sama seperti ibu Nining,dan mereka juga tak punya cukup uang untuk berangkatkan bu Nining pergi berobat. Kini bantuanmu dinantikan Bu Nining dan keluarga.

Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pengobatan bu Ning,dan penunjang pengobatan serta kebutuhan bu Ning yang lain. Juga akan digunakan untuk penerima manfaat lain dibawah naungan yayasan Amanah Kebaikan Insani.