“Astaghfirullahaladzim.. Astaghfirullahaladzim..Ya Allah.” Lantunan istighfar kerap Bu Mamah ucapkan untuk menahan rasa sakit yang luar biasa.

Setiap malam Ibu Mamah harus menahan rasa sakit di dagunya, tak jarang nanah dan darah segar keluar mengalir dari dagunya sedikit demi sedikit hingga kain kasa yang menahannya tak mampu menampungnya.

Berawal dari Bu Mamah Salamah (63) merasakan sakit gusi. Rasa sakit yang ia hiraukan kian hari semakin menjadi. Tumbuh benjolan kecil-kecil pada gusi seperti sariawan disertai rasa meriang.

Kondisi Bu Mamah yang semakin menghawatirkan membuat Teh Dian, anak Bu Mamah membawanya ke klinik. Tak lama setelah itu, tumbuh benjolan di dagunya layaknya bisul yang cukup besar dengan mengeluarkan darah dan nanah.

Melihat kondisi sang ibu, Teh Diana sangat khawatir dan membawa Bu Mamah ke RS. Setelah 2 kali berobat, dokter mengatakan harus dilakukan operasi untuk mengangkat benjolan. Namun setelah dilakukan operasi, benjolan itu tumbuh kembali dengan ukuran yang lebih besar.

Dokter mendiagnosa Bu Mamah mengidap Fibrolimpoma a/t Submandibula Dextra. Penyakit ini menyebabkan rasa sakit pada kepala sebelah kanan, telinga kanan, dan leher. Kadang merasa meriang dan panas dingin. Rasa Sakit itu muncul jika membuka mulut dan mengunyah. Jika mengunyah akan terjadi pendarahan. Tak hanya itu, Bu Mamah juga mengidap TBC sehingga memperparah kondisinya.

Bu Mamah hanya bisa istirahat di rumah anaknya dengan harap-harap cemas khawatir penyakitnya dapat merenggut nyawanya secara tiba-tiba. Teh Diana hanya bisa berdoa setiap saat agar Ibunya dapat sembuh seperti sediakala.

“Bu, tetap semangat. Insya Allah rasa sakit ini dicatat oleh Allah sebagai pahala dan penggugur dosa." Ucap Teh Diana.

Bu Mamah telah lama ditinggalkan oleh suaminya yang meninggal dunia karena struk, kini Bu Mamah tinggal bersama keluarga anak perempuannya di sebidang rumah yang dikontrak nya. Suami Teh Diana bekerja sebagai kuli bangunan dan memiliki 5 orang anak.

Meskipun dengan kondisi ekonomi yang bisa dikatakan kekurangan, namun Teh Diana ingin menjadi anak yang berbakti dengan merawat sang ibu tanpa merasa terbebani.