Diabetes Merampas Kaki Bu Lilis, Bantu Beliau Sembuh
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Kebahagiaan saya seperti dirampas oleh sakit diabetes, apalagi sejak satu-dua tahun ke belakang, hidup saya seperti tidak ada lagi karena harus menerima kenyataan kaki saya harus diamputasi. Belum lagi, saya ditinggalkan suami menghadap Yang Maha Esa pas badai Covid, Juli lalu,” ucap bu Lilis sambil mengusap air mata.
Bu Lilis (63) di usia senjanya kini hanya bisa meratapi nasib dengan bertumpu pada satu kaki. Ia tinggal di sebuah rumah kontrakan bersama anaknya, tetapi bu Lilis diurus oleh saudaranya yang tinggal di rumah lain.
"Bu Lilis kasian neng, sendirian pas anaknya kerja, apa-apa sendiri. Buang air kecil dan besar jadinya saya buat deket tempat tidur pakai kursi yang dilubangi dan di bawahnya ada ember besar untuk tampungannya. Ingin makan juga nunggu saya dulu anter makanan ke rumah.” Jelas saudara bu Lilis.
Sejak diamputasi kakinya, bu Lilis hanya berpangku pada kursi roda dan walker untuk melakukan aktivitas.
Seharusnya bu Lilis tetap menggunakan insulin untuk diabetesnya, tetapi efek samping yang terlalu kuat dan terkadang harus beli sendiri, bu Lilis tidak mampu. Namun sebenarnya dokter tetap mengharuskan bu Lilis menggunakan Insulin.
Anaknya bekerja dari subuh hingga malam hari untuk membayar hutang bekas ibu Lilis berobat dan saat masuk rumah sakit untuk amputasi kaki karena saat itu bu Lilis tidak memiliki BPJS. Amputasi pun dilakukan karena keadaannya yang memburuk ketika itu karena terjatuh di pasar dan kakinya berdarah begitu banyak.
#TemanBerbagi, mari kita bantu bu Lilis untuk terus melanjutkan pengobatan dan kontrol rutin ke Rumah Sakit dengan klik DONASI SEKARANG dan jangan lupa sebarkan kisah ini.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pengobatan bu Lilis dan kebutuhan lainnya, serta akan digunakan untuk penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Amal Baik Insani.
Diabetes Merampas Kaki Bu Lilis, Bantu Beliau Sembuh
terkumpul dari target Rp 100.000.000