Insulin Penyambung Nyawa Bu Heni
terkumpul dari target Rp 100.000.000
*Insulin Penyambung nyawa Bu Heni*
*Saat saat sulit ini saya hampir tidak bisa menafkahi istri saya. Tapi disisi lain Diabetesnya sudah semakin parah,dan istri saya (bu Heni) harus hidup dengan suntikan insulin selamanya, kata dokter kala itu saat istri saya dirawat karena gula darah nya naik sangat drastis,tapi Alhamdulillah rencana Allah tidak ada yang tahu kini Ternyata istri saya masih di samping saya,di bawah atap rumah kumuh yang hampir rubuh dan yang sudah kami tinggali hampir 20 tahun.
Semenjak saat itu saya tidak bisa lagi narik becak,becak saya sering rusak,jadi saya tidak bisa menyediakan insulin rutin di rumah untuk istri saya. Tetangga juga ada yang biasa bantu,tapi kan tak mungkin tiap hari,disaat itu saya berfikir istri saya tidak ada insulin bisa saja istri saya tiba tiba pergi..” ucap Mang Dadang lirih.*
Bertahun-tahun diabetes bu Heni tidak diobati karena keterbatasan biaya,Mang Dadang hampir saja kehilangan istrinya saat gula darah itu tiba tiba naik drastis sampai bu Heni tak sadarkan diri dan harus segera dilarikan ke Rumah Sakit. Bu Heni sekarang harus hidup bergantung dengan suntik insulin setiap harinya,tanpa henti. Saat mang Dadang narik becak tak sepeserpun uang yang didapat,Sampai yang masuk ke perutnya,adalah nasi sisa kemarin.
Mang Dadang akhirnya memilih untuk mengambil sampah dari rumah ke rumah setiap pagi setiap hari untuk tambah tambah ongkos berobat dan kebutuhan insulin bu Heni istri tercintanya. Dalam hati saya sering berbicara kondisi seperti ini hanya menyusahkan suami dan anak saja.
Hidup saya selamanya bergantung dengan insulin. Untuk makan saja pakai nasi kemarin. Kalau saya tidak pakai insulin gimana hidup saya,sedangkan suami saya masih membutuhkan saya. Saya pun sering bicara ke suami sudah jangan narik becak lagi,mungut sampah aja dari rumah ke rumah,sambil jagain saya karena saya takut suatu saat nanti kondisi saya drop apa yang harus saya lakukan,Bu Heni.."
Terkadang untuk membeli insulin atau hanya sekedar jarum suntik bu Heni sering di bantu tetangga,kalau mang Dadang sedang memungut sampah,insulin itu sering diberikan oleh tetangga yang kebetulan seorang perawat. Daripada harus ke klinik lebih baik saya minta tolong tetangga saja dan Alhamdulillah dia bantu,dan tanpa upah sepeserpun,bu Heni"..
Insan Baik,jika terus dibiarkan, tak ada lagi insulin yang mengalir dalam tubuh bu Heni, dan akhirnya bu Heni pun bisa meninggal karena diabetes, karena tak ada kesempatan untuk berjuang melawan penyakitnya.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pengobatan bu Heni dan penunjang pengobatan lainnya. Juga untuk penerima manfaat lain dibawah naungan Amal Baik Insani. Serta untuk operasional perlengkapan Organisasi.
Insulin Penyambung Nyawa Bu Heni
terkumpul dari target Rp 100.000.000