Bantuan Kemanusiaan Untuk Bu Ama Pemulung
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Pantang Nyerah! Kisah Bu Ama, Pemulung Sampah Di Belakang Apartemen Mewah
Inilah Bu Ama, seorang Ibu dari 2 anak yang putus sekolah. Mereka tinggal di kontrakan kecil di Pekayon, Bekasi. Tepat di belakang sebuah apartemen mewah. Meski dalam hatinya, ia sangat ingin menyekolahkan kedua anaknya hingga sarjana, namun apa daya, sehari-hari Bu Ama hanya bekerja sebagai pengumpul botol-botol plastik.
Penghasilannya? Tak lebih dari 14.000 per hari. Itu berarti sebulannya hanya 420.000, sedangkan setiap bulan ia harus membayar kontrakan 500.000. Jujur, ia lelah menunggak dan menunggak lagi.
“Susah jadi pemulung. Kadang ada orang yang benci sama pemulung itu kita suka diusir-usir. Sakit hati digituin tapi ya terima aja.. namanya kita orang miskin gabisa apa-apa” ujarnya
Meski begitu, Bu Ama tak pernah menunjukkan kesedihan di depan anak-anaknya. Begitupun kepada orang lain, lihatlah dirinya, jika kita mengobrol dengan Bu Ama, terlihat sepertinya ia biasa-biasa saja. Meski ia mengaku, dalam hati ia sering sekali menangis meratapi nasib. “Cuman ya saya tulang punggung keluarga. Kalo ada yang bisa dikerjain, pasti saya kerjain. Capek udah ngga pernah dirasa-rasa”
Sahabat, impian Bu Ama amatlah sederhana : ingin hidup layak. Yuk bantu Bu Ama ! Ia sudah melaksanakan usahanya, bisa jadi, kita adalah perantara rezekinya. Bantu Bu Ama dengan cara klik “DONASI SEKARANG”. Donasimu akan digunakan untuk bantuan biaya hidup, dan bantuan modal usaha agar Bu Ama bisa menaikkan taraf hidupnya dan lebih mandiri.
Terima kasih, Sahabat!
Bantuan Kemanusiaan Untuk Bu Ama Pemulung
terkumpul dari target Rp 100.000.000