
Bantu Adik Si Kembar Sembuh Dari Cerebral Palsy
terkumpul dari target Rp 50.000.000
“Ibu ingin sekali Aufa sembuh, dan normal seperti anak yang lainya, bisa bermain dengan Adeeva dan kakak-kakaknya” ujar Ibu Susan sambil berkaca-kaca.
Aufa (6 Thn) mengidap penyakit Cerebral Palsy atau Kelumpuhan Otak sejak usia 6 bulan, ketika pertama kali diperiksa, dokter mengatakan bahwa Aufa menderita kejang dingin, badanya tidak panas, namun sekujur tubuhnya menjadi tidak bisa bergerak, dan belum bisa berbicara. Aufa mempunyai saudara kembar yaitu Adeeva (6 Thn).
Adeeva sering mengajak Aufa sering bermain bersama, meskipun Aufa hanya bisa terlentang dan kaku, namun dari pandangan mata nya, dia senang sekali disaat Adeeva berada di sampingnya.
Selama ini Aufa dirawat dirumah oleh ibu Susan (44 Thn) dengan diberikan obat sebanyak 4-5 macam, ketika obat Aufa lengkap dikonsumsi, badan Aufa bisa normal dan bisa duduk, namun kini karena keluarga keterbatasan ekonomi, Aufa hanya mampu diberikan obat 1 macam, dan baru dibawa ke RS di tahun kemarin untuk diterapi, seminggu sekali.
Anak pertama Ibu Susan, Sandi (20 Thn) dibegal motornya di jalan layang sekitar 1 Thn yg lalu, dan tak berselang lama giliran Bapak Adi (46 Thn) suami Bu Susan yang kehilangan motornya di pasar sewaktu berjualan tahu keliling. Sejak kehilangan 2 motornya keluarga Aufa kini harus bekerja lebih keras, Bapak Adi harus meminjam motor ke sanak saudaranya, apabila tidak dapat motor beliau tidak bisa bekerja, karena pekerjaannya sebagai pedagang Tahu keliling.
Bapak Adi sekarang bekerja menjadi buruh di bengkel besi yang diberi upah 50 ribu sehari, namun itu apabila dibutuhkan saja, skrng beliau mencoba jualan tahu lagi dengan menyewa motor tetangga. Dan Ibu Susan dahulu berjualan gorengan, namun sejak Aufa sakit beliau berhenti berjualan dan hanya bisa menjaga Aufa dirumah. Anak sulung Ibu Susan, Sandi bekerja menjadi pembuat sangkar ayam, ikut membantu keluarga namun tidak banyak, ditambah harus menghidupi kebutuhan adiknya/anak kedua Ridwan (13 Thn) dan si kembar Aufa dan Adeeva.
"Apabila telat minum obat atau tidak terapi, Aufa akan mengeras dan kaku seluruh tubuhnya, sambil mengerang kesakitan" Ujar Pak Adi, sungguh kasihan Aufa, gadis mungil yang seharusnya bersekolah seperti kakak nya, namun dia tidak bisa apa-apa. Harapan kami hanya ingin Aufa sembuh dan normal seperti anak-anak lain seusia nya.
Sahabat kebaikan, Diluar sana masih banyak saudara kita yang mempunyai keterbatasan ekonomi sehingga tidak mampu untuk menghidupi bahkan mengobati keluarganya, untuk itu mari kita mencari keberkahan dengan menyisihkan sebagian rezeki kita, untuk mewujudkan harapan keluarga Aufa.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pengobatan Aufa, serta kebutuhan lainya. Selain itu akan di gunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Global Sedekah Movement.
Bantu Adik Si Kembar Sembuh Dari Cerebral Palsy
terkumpul dari target Rp 50.000.000