Bantu Anak Pelosok Jabar Sembuh Dari Penyakit Langka
terkumpul dari target Rp 85.000.000
ANAK-ANAK DI PELOSOK JAWA BARAT TERSERANG PENYAKIT LANGKA HINGGA MEMBUAT TUBUHNYA KURUS TINGGAL TULANG DIBALUT KULIT DAN MELEPUH
Anaya terbaring di NICU selama 1 minggu terakhir ini.. Anaya lahir prematur dengan berat badan kurang dari 1 kilo dan berat badannya hanya 900 gram.
Anaya lahir di rumah,orang tuanya tidak menyangka Anaya akan lahir di rumah dalam usia kandungan 7 bulan. Anaya sempat di urus di rumah Tetapi karena kondisinya memburuk, Anaya dilarikan lagi ke rumah sakit. Kondisi badan Anaya menguning dan sesak nafas.
Menurut diagnosa, Anaya mengalami penyakit yang disebut dengan BBSLR + RDS + NH . Penyakit yang ditandai ditandai dengan keterlambatan perkembangan,sesak nafas.
Keterlambatan perkembangan dan kecacatan intelektual biasanya terjadi sehingga dapat mempengaruhi kemampuan gerak dan belajar individu nantinya apabila tidak segera diberikan perawatan.
Sekujur Tubuh Melepuh,Berdarah dan Membusuk,inilah yang menimpa dik Rahma.
Sambil Terisak dan Menangis,Ayah Dik Rahma (Edi) berharap dan memohon doa agar dik Rahma bisa sembuh dari penyakit kulit yang membuat kulitnya terluka, mengelupas, bernanah, hingga nyaris busuk dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Dik Rahma,bocah berusia 2 tahun yang kini harus berjuang melawan penyakit kulit langka yang membuat sekujur tubuhnya penuh luka.
Kulit dik Rahma awal nya menghitam seperti terbentur meja,lalu memerah dan mengeluarkan air. Awal hanya luka kecil di wajah Namun, perlahan tapi pasti luka itu menyebar ke seluruh tubuh dik Rahma.
Tak hanya luka bakar yang muncul, tapi juga penuh dengan darah dan nanah yang setiap hari seolah menetes tiada henti. Bahkan luka-luka itu membuat sekujur tubuh dik Rahma nyaris membusuk
Aroma tak sedap, amis dan anyir seringkali tercium. Dik Rahma hanya bisa terus merintih kesakitan. Keadaan ini bahkan membuat kakinya kaku akibat kesulitan gerak, dan kalau bergerak luka nya akan terbuka kembali yang membuatnya semakin kesakitan.
Besar harapan orang tua dik Rahma bisa segera sembuh. Tapi Ayahnya hanyalah seorang penjual es goyobod dengan upah tak menentu karena es goyobod ini dia ngambil dari bos nya.
Jangankan untuk berobat,untuk makan saja mereka sering kali kesulitan karena dagangan nya tidak laku.
Selain Rahma, ada juga bayi Niam (3). Nama yang bagus, untuk bayi yang parasnya yang tampan dan lucu. Namun sayang kelucuan nya , harus tertutup rasa sakit akibat lumpuh otak dan gizi buruk yang dideritanya sejak Niam usia 3 bulan.
Sempat menjalani perawatan di rumah sakit, Niam terpaksa dibawa pulang karena kedua orangtuanya mulai kehabisan biaya. Tabungan dan harta benda sudah ludes terjual. Namun kondisi Niam masih belum membaik malah semakin memprihatinkan.
Sejak saat itu, Niam harus menjalani pengobatan mandiri di rumahnya. Tumbuh kembangnya masih belum mengalami peningkatan. Tubuhnya kurus, kaku, bahkan Niam sering mengalami kejang hebat sampai ia tak sadarkan diri dan isi usus nya menonjol keluar.
Juga tak luput,bayi aidam yang terus berjuang melawan penyakitnya,benjolan di punggung,kali bengkoknya dan seabrek penyakit lainnya.
Tangisannya terus terdengar tanpa henti, Punggung mungilnya ditumbuhi benjolan yang sangat besar. Setiap gerakan tubuhnya terasa sakit yang sangat menyiksa.
“Setiap hari Aidam menangis menahan sakit benjolan tersebut. Tapi aku tidak punya uang sebanyak itu untuk membawa anakku operasi. Maafin ibu nak. Kamu harus kuat, ibu akan selalu ada untuk mu sampai sembuh."- Ibu Aidam
Benjolan itu muncul ketika Aidam Lahir,awalnya kecil namun setiap hari benjolan itu semakin membesar hingga saat ini. Aidam tidak pernah dibawa berobat ke Klinik atau Rumah sakit,karena keterbatasan ekonomi. Aidam hahya dibiarkan begitu saja dengan kondisi benjolan semakin membesar dan kaki mulai tertarik juga bengkok.
Sang ibu hanya bisa menangis dan meminta kesembuhan untuk sang Anak. Di dalam kandungan sang ibu tidak merasakan keanehan apapun,hingga aidam lahir benjolan itu mulai terlihat dan mengira benjolan itu gigitan serangga namun setiap hari nya benjolan itu semakin membesar hingga harus mendapatkan tindakan operasi untuk menyembuhkan benjolan di punggung Aidam.
Ayah nya Aidam bekerja serabutan,dan ibunya hanya pedagang seblak rumahan yang penghasilan nya tidak kurang dari 20-30 ribu bersih nya. Ini hanya cukup untuk kebutuhan sehari hari saj sedangkan Aidam membutuhkan biaya yang sangat banyak untuk Tindakan Operasi.
Teman Baik, masalah perekonomian sering menjadi kendala bagi saudara-saudara kita yang berada di pelosok daerah. Mereka tidak memiliki biaya dan akses kesehatan yang bisa menjamin hidup mereka.
Maukah sama-sama kita temani dan bantu Rahma, Niam,Aidam dan ratusan pasien anak lainnya yang sudah kehilangan masa kecilnya akibat penyakit kronis? Yuk kita bantu mereka untuk terus bisa berobat dengan penyakit langkanya.
Bantu Anak Pelosok Jabar Sembuh Dari Penyakit Langka
terkumpul dari target Rp 85.000.000