URGENT! Nyawa Anak Guru Ngaji Terancam Karena Lumpuh Otak
terkumpul dari target Rp 73.000.000
Tangisannya terdengar nyaring dan nafasnya tersenggal-senggal seakan kehabisan oksigen. Badannya kaku dengan tubuh Alwi hanya tinggal tulang berbalut kulit, tiap hari ia juga Kejang tanpa henti.
10 tahun doa ibu tak pernah putus untuk kesembuhan Alwi.
"Ya Allah, jika memang putraku harus hidup begini, panjangkanlah umurku agar senantiasa bisa terus merawatnya. Namun, jika akhirnya aku harus pulang menghadapmu, sembuhkanlah putraku agar kelak dia bisa merawat dirinya tanpa harus merepotkan orang lain."- Doa ibu Nurfaidah.
10 tahun lamanya, Alwi harus terbaring tak berdaya akibat Cerebral palsy yang dideritanya. Selama itu pula kepingan doa terus di panjatkan untuk sang anak.
Tak banyak yang bisa dilakukan oleh pak Sulaiman (44 tahun) dan Ibu Nurfaidah (42 tahun), orangtua Alwi hanya seorang guru ngaji di kampung yang mayoritas penduduk nya pun seorang petani.
Segala Upaya mereka lakukan untuk putra tercinta agar bisa berobat, mereka rela kerja serabutan dan menjual semua barang berharga mereka. Namun itu semua belum cukup, kondisi Alwi semakin kritis. Hanya tangisan demi tangisan yang kini terdengar di dalam rumahnya.
Ibu Nurfaidah tak ingin berpisah sedetik pun dengan Alwi, ia tahu betul jika anaknya sedang membutuhkan dirinya. Kemana pun ibu pergi, Alwi senantiasa berada digendongannya.
"Saya tidak tega melihat Alwi terus menerus menangis dan kejang. Badannya semakin kecil dan kaku, tatapannya kosong, air mata yang terus terurai. Sudah lama Alwi berhenti berobat karena punya tunggakan BPJS."- Ungkap ibu Nurfaidah.
Sahabat kebaikan, rasa sakit yang Alwi rasakan begitu luar biasa. Jeritannya seolah memohon pertolongan kepada kita semua. Kita bisa menemani Bapak Sulaiman dan Ibu Nurfaidah untuk mengantarkan Alwi ke pintu rumah sakit agar rasa sakitnya reda dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki.
URGENT! Nyawa Anak Guru Ngaji Terancam Karena Lumpuh Otak
terkumpul dari target Rp 73.000.000