Jualan Sering Tak Laku, Abah Uca Selalu Menahan Lapar
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Tiap hari saya keliling jualan jemuran dari pagi sampai sore. Ini udah 2 minggu lebih keliling jemuran belum laku-laku" Ujar Abah Uca
Tak semua orang bisa menikmati masa tuanya dalam keadaan damai dan berkecukupan. Seperti halnya Abah Uca harus banting tulang dan berusaha mencari nafkah di usianya yang sudah mencapai 74 tahun.
Abah Uca hanyalah pedagang jemuran yang dipikul keliling, setiap hari Abah harus berjalan puluhan kilometer hanya untuk menjajakan dagangannya menyusuri jalan raya dan komplek perumahan. Pekerjaan ini dilakoninya sudah puluhan tahun dan masih bertahan sampai sekarang meski usianya sudah senja.
"Jemuran... jemuran... bu.." - teriak Abah Uca yang terus menawarkan barang dagangannya
Penghasilan Abah tak sebanding dengan pengorbanan dan rasa lelahnya. Jemuran yang dipikulnya belum tentu laku dihari itu. Terkadang Abah harus berjuang berhari hari agar mendapatkan penghasilan. Jika jemuran terjual, ia hanya mendapatkan keuntungan 50-75ribu.
"Kalau lapar Abah hanya minum air putih untuk mengganjal rasa lapar, tapi alhamdulillah kadang ada orang baik dijalan yang ngasih sedekah buat Abah"* Tambahnya
Dengan segala keterbatasannya. Abah Uca masih harus melangkahkan kakinya untuk berjuang keras dijalanan hanya demi mencukupi kebutuhan dirinya dan sang istri di kampung.
"Kasian Mak di kampung, Abah sudah berbulan bulan belum pulang kampung, Abah selalu kepikiran kondisi Mak disana gimana"
Demi mendapatkan sesuap nasi, meskipun tubuhnya sudah mulai lelah dan kakinya sering merasa sakit namun Abah Uca tetap semangat, Abah tidak pernah mengeluh karena ia butuh biaya untuk makan sehari-harinya.
Selama ini Abah numpang tinggal dikontrakan anaknya, Iapun tidak ingin merepotkan sang anak, karena pekerjaan sang anak sebagai penjual bubur terkadang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan membayar kontrakan.
Abah Uca selalu sabar dan tabah menghadapi setiap rintangan yang datang, karena ia yakin bahwa Allah selalu ada untuknya kapanpun dan dimanapun. Ia juga selalu yakin bahwa Allah telah mengatur rezeki nya hingga saat ini.
Dari lubuk hati Abah yang terdalam, banyak harapan yang ia miliki, jika memiliki rezeki Abah ingin pulang kampung dan membuka usaha kecil kecilan agar bisa berkumpul bersama istrinya, serta ingin memperbaiki tempat tinggalnya yang sudah tidak layak.
Sahabat Kebaikan, Abah Uca diujung usianya ini memang tidak pernah mengeluh namun beban yang ia pikul sangatlah berat. Apalagi tubuhnya terus dimakan usia. Sampai kapan ia harus berjuang di jalanan?
Yuk berikan semangat dan ukir senyum di bibirnya dengan bersedekah. Sekecil apa pun rezeki yang sahabat sisihkan akan berarti besar bagi Abah Uca.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan Abah Uca. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan yayasan global sedekah movement.
Jualan Sering Tak Laku, Abah Uca Selalu Menahan Lapar
terkumpul dari target Rp 100.000.000