Modal Usaha untuk Lansia Tuna Daksa
terkumpul dari target Rp 89.542.000
“Sekitar 30 tahun lalu, saya tertabrak mobil. Saya bisa selamat, tapi akhirnya saya jadi tuna daksa.”
Setelah peristiwa naas itu, Abah Sanda (53) harus menjalani hidup dengan kondisi kaki bengkok dan jalan tidak normal. Jalannya tertatih-tatih, hingga membuatnya sulit beraktifitas karena sampai harus merangkak sambil menahan rasa sakit yang tak tertahankan.
Dulu Abah Sanda jualan buah-buahan keliling kampung. Semangatnya mencari nafkah untuk keluarga tak pernah terhenti, meskipun penghasilannya tidak banyak.
Kini istri abah, Mak Yayah (54), yang mencari nafkah dengan jualan surabi di depan rumah. Setiap subuh Mak Yayah bangun untuk membuat adonan surabi. Meskipun kondisinya tidak selalu baik, Mak Yayah tetap semangat mencetak puluhan surabi padahal penghasilannya pun hanya sekitar 30 ribu per hari.
“Abah suka sedih kalo liat istri susah payah ngolah surabi, belum lagi kalo sakit”, ungkap Abah Sanda.
Jika tak ada makanan, Abah Sanda dan Mak Yayah berpuasa pada hari itu, karena tak enak jika harus meminta-minta kepada saudara atau tetangga.
Abah Sanda dan Mak Yayah tinggal di gubuk yang hampir roboh. Jika hujan, seisi rumah bocor. Beberapa bagian rumahnya sudah rapuh.
SahabatKU, Abah Sanda dan Mak Yayah memiliki harapan bisa memperbaiki kondisi ekonominya agar bisa hidup lebih baik dan layak. Yuk bantu wujudkan harapan mereka di hari tuanya, klik DONASI SEKARANG.
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk renovasi rumah dan modal usaha Abah Sanda. Selain itu juga dipergunakan untuk mendukung program pemberdayaan penerima manfaat lainnya yang memerlukan dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
Modal Usaha untuk Lansia Tuna Daksa
terkumpul dari target Rp 89.542.000