Urgent ! Selamatkan bah udin dari kanker hati
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Tubuhnya lemas,pucat dan lesu. Abah saepudin merintih menahan kesakitan,menjerit dan terus memanggil Sang istri. “Astagfirullah sakit sekali rasanya seperti di tusuk-tusuk isi perut dan yang bisa abah lakukan hanya memukul tembok untuk menahan sakit.”Ucap abah dalam tangisnya menahan kesakitan.
Perut abah makin membesar dari hari ke hari,setiap hari ia mengerang kesakitan. Abah hidup bersama istri yang kondisi ekonominya jauh dari kata cukup. Tapi sang istri terus berusaha bekerja walaupun sudah tua dan tida sanggup untuk memikul ini sendirian
Penghasilan istri sebagai penjual seblak,tak tentu,terkadang sehari cuma dapat 10-15 ribu ini bersih setelah dibelikan modal lagi untuk menjual seblak esok hari dan penghasilan itu tergantung dari pembeli yang mau membeli seblak emak. Sering tak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari,termasuk membeli semua kebutuhan abah terutama pengobatan.
Di Pangkuan sang istri abah hanya duduk terdiam dengan mata berkaca-kaca seolah menceritakan kesedihan dan kesakitan yang ia alami selama ini. Saat ini,kondisi abah memprihatinkan dengan kondisi perut sangat besar dan butuh uluran tangan kita. Mari bantu abah untuk dibawa berobat dan penuhi kebutuhannya.
Urgent ! Selamatkan bah udin dari kanker hati
terkumpul dari target Rp 100.000.000