Sepasang Lansia Berjuang Hidup dan Sembuh Dari Sakit Parah
terkumpul dari target Rp 85.000.000
Tangan emak sering kesemutan dan kram kalo sudah lama menjahit pesanan tetangga nya. Makannya Mak gak bisa ngambil banyak pesanan.
Sungguh pilu mendengar cerita Mak Euis (75) yang tinggal di gubuk reyot. Mak hanya tinggal dengan suaminya yang sekarang lagi sakit. Kakinya diamputasi karena diabetes akut yang menyerangnya.
Abah tidak bisa melakukan aktivitas seperti sebelumnya karena penyakitnya. Padahal sebelumnya mereka selalu mencari uang bersama dengan menjahit. Tapi saat ini mak harus berjuang demi nafkahi kehidupan ekonomi mereka.
Tapi tak ada cara lain untuk mereka bertahan hidup. Kini Mak masih menerima orderan jahit dari tetangga meskipun sulit, karena kondisinya udah sakit-sakitan dan usia yang semakin sepuh.
Tubuh mak Euis sudah renta, tangannya gemetar. Tapi dengan sabar dan telaten ia mengerjakan jahitan baju tetangga nya. Semua ini mak lakukan demi dapat uang agar abah bisa tetap berobat dan hidup sehari-hari.
Apalagi dalam sehari abah harus memakai 4 kali suntik insulin yang kalian tahu harga insulin itu mahal sekali dan tidak di cover BPJS. Hidup abah sudah bergantung dengan insulin makannya pengeluaran mereka cukup besar.
Upah yang didapat mak Euis juga gak seberapa, hanya 20ribu sehari untuk jasa potong baju dan celana. Kalau baju Mak kasih harga 40ribu, itupun tidak tiap hari ada orderan jahit seringnya sepi.
Begitu pilu kehidupan yang mak dan abah jalani, abah harus hidup dengan satu kaki karena komplikasi penyakit yang kian parah. Tapi inilah mereka dengan segala kekurangan mereka masih saling menguatkan.
Teman baik, yuk bantu emak dan abah untuk bisa terus berobat dan memenuhi kebutuhan sehari hari nya.
Sepasang Lansia Berjuang Hidup dan Sembuh Dari Sakit Parah
terkumpul dari target Rp 85.000.000