Abah Eman, bangun setiap pagi dengan tubuh yang lelah, tak hanya oleh perjalanan panjang membawa mainan, tetapi juga oleh rasa sakit yang terus menggerogoti tubuhnya. Benjolan di lehernya yang semakin besar membuatnya kesulitan bernafas dan sulit tidur nyenyak. 

Namun, meskipun rasa sakit itu menggerogoti, Abah Eman tetap melangkah, tidak ingin menyerah pada nasib. Setiap langkah yang diambilnya adalah perjuangan untuk keluarganya, meski ia tahu bahwa tubuhnya mulai rapuh.

Abah setiap hari keliling kampung,menjajakan mainan anak yang ia jual 2000 per pcs nya. Panas hujan abah lewati karena kalau tidak berjualan abah dan istrinya akan makan dari mana.

Benjolan abah muncul sekitar 3 tahun lalu,namun saat ini benjolan itu semakin besar dan menimbulkan rasa sakit,gatal,panas pada leher abah. Abah sempat menjalani pengobatan di Rs namun karena keterbatasan biaya akhirnya abah menghentikan pengobatannya walaupun dengan kondisi leher yang terus membesar benjolannya.

Abah menjajakan jualan dengan keuntungan 15-20 ribu,karena jarang laku,dan abah juga sering tidak kuat berjalan jauh ketika berjualan. 

“Abah mah ingin lanjutkan berobat aja neng,karena udah sakit ini leher abah,jualan juga sering cepet cape”. abah eman

teman baik,kita bantu abah eman untuk melanjutkan pengobatan dan memberikan modal usaha untuk abah,agar abah tidak harus berjualan keliling kampung lagi.