Perjuangan Abah Untuk Merawat Anak Gangguan Jiwa
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Dibalik sosoknya yang ceria, abah menyimpan banyak kesedihan. Semua itu terlihat dari sorotan matanya, Abah Andi (65 tahun) sudah 5 tahun divonis sakit jantung dan paru-paru. Abah sering sesak dan sulit beraktivitas normal seperti sebelumnya.
Tapi layaknya seorang ayah abah tetap mencari nafkah, sehari-hari abah jual kopi keliling dengan sepeda bututnya dari pagi sampai malam. Karena selain harus memikirkan dirinya, juga terbebani dengan harus mengurus anaknya yang disabilitas.
Anak Abah Andi (Ikhwan) sering ngamuk jika ingin sesuatu seperti makan dan lainnya. Ihwan pun sering murung dan menutup diri, mereka kerap dipandang sebelah mata dan itu sangat menyakitkan bagi abah.
Dimasa sulitnya abah masih berusaha bekerja keras dan menghidupi anak disabilitas nya. Namun upah yang abah dapat tidak seberapa, karena jarang sekali yang beli kopi abah.
Abah Andi sering kesulitan membeli beras hingga para tetangga iba dan memberikan sedikit beras kepada mereka. Saat bisa makan dan punya nasi, Abah Andi tak bisa membeli lauk pauk. Mereka hanya makan nasi dicampur air garam.
Sungguh malang nasib abah dan Ikhwan, di tengah keterbatasan yang mereka alami terutama ekonomi.
Teman Baik, Abah Andi dan Ihwan anaknya membutuhkan perhatian yang lebih. Bantu keduanya keluar dari kesulitan dengan cukupi kebutuhan mereka termasuk pengobatannya, dan bangunkan warung untuk mereka yuk.
Perjuangan Abah Untuk Merawat Anak Gangguan Jiwa
terkumpul dari target Rp 100.000.000