URGENT! SAKIT KULIT LANGKA ANCAM NYAWA KEPALA KELUARGA
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Denger cerita Pak Amad (61) langsung bersyukur dan meneteskan air mata. Pak Amad kulitnya bersisik seperti ular, sekujur tubuhnya terasa panas, melepuh hingga mengelupas seperti terbakar.
Awalnya Pak Amad merasa kulitnya kering, gatal yang lama kelamaan kulitnya kering sampai retak dan berdarah. Bahkan kulitnya juga mengeluarkan bau tak sedap.
Saat kita menemui pak Amad, ia bercerita sudah setahun ini penyakit kulit itu menyiksa dirinya. Bahkan ia juga tidak bisa bekerja lagi, jangankan bekerja melakukan aktivitas sehari-hari saja sulit.
Ia juga tidak kuat memakai baju karena rasanya perih setiap kali terkena gesekan kain. Sehari-hari ia hanya bisa berbaring, ia kehilangan pekerjaannya. Sedangkan istrinya hanya buruh pakan ternak tetangga yang dibayar pas-pasan.
“Neng.. kulit bapak rasanya perih, panas seperti terbakar. Bapak mau berobat tapi gak ada uang. Bapak takut kulit bapak semakin melepuh, bapak Cuma bisa pasrah dengan kondisi bapak, bapak pengen sembuh neng.”- Ucap Pak Amad sembari terus berurai air mata.
Rasa gatal dan perih itu terus Pak Amad tahan, setiap detiknya ia hanya bisa meringik menahan sakit. Gatal sekali rasanya tapi ia tidak bisa menggaruknya, karena kalau digaruk membuat penyakitnya tambah parah.
Sebelumnya Pak Amad pernah memeriksakan penyakitnya ke dokter, namun dokter bilang sakitnya tidak bisa sembuh. Tapi Pak Amad harus mendapat perawatan khusus agar kulitnya tidak semakin rusak parah.
Namun na’as, istri pak Amad sendiri hanya bekerja sebagai pengumpul rumput yang akan di berikan untuk kambing-kambing orang lain. 1 karung rumput emak dibayar hanya 10 ribu rupiah.
Jangankan membawa Pak Amad berobat untuk memenuhi kebutuhan harian saja kadang kesulitan. Karena itulah, anak dan istri Pak Amad hanya bisa mengoleskan pelembab ke tubuh suaminya itu, ia terus merintih kesakitan tiap kulitnya tersentuh.
Anak Pak Amad sendiri sudah berkeluarga dan hidupnya pas-pasan, mereka hanya bisa bantu seadanya untuk kebutuhan sehari-hari pak Amad dan istrinya. Sehingga sampai saat ini Pak Amad belum bisa berobat karena kendala biaya.
#TemanBaik, yuk bersama kita bantu perawatan yang harus Pak Amad jalani. Mereka hanya butuh harapan, dan harapan itu yang bisa kita berikan untuknya.
Denger cerita Pak Amad (61) langsung bersyukur dan meneteskan air mata. Pak Amad kulitnya bersisik seperti ular, sekujur tubuhnya terasa panas, melepuh hingga mengelupas seperti terbakar.
Awalnya Pak Amad merasa kulitnya kering, gatal yang lama kelamaan kulitnya kering sampai retak dan berdarah. Bahkan kulitnya juga mengeluarkan bau tak sedap.
Saat kita menemui pak Amad, ia bercerita sudah setahun ini penyakit kulit itu menyiksa dirinya. Bahkan ia juga tidak bisa bekerja lagi, jangankan bekerja melakukan aktivitas sehari-hari saja sulit.
Ia juga tidak kuat memakai baju karena rasanya perih setiap kali terkena gesekan kain. Sehari-hari ia hanya bisa berbaring, ia kehilangan pekerjaannya. Sedangkan istrinya hanya buruh pakan ternak tetangga yang dibayar pas-pasan.
“Neng.. kulit bapak rasanya perih, panas seperti terbakar. Bapak mau berobat tapi gak ada uang. Bapak takut kulit bapak semakin melepuh, bapak Cuma bisa pasrah dengan kondisi bapak, bapak pengen sembuh neng.”- Ucap Pak Amad sembari terus berurai air mata.
Rasa gatal dan perih itu terus Pak Amad tahan, setiap detiknya ia hanya bisa meringik menahan sakit. Gatal sekali rasanya tapi ia tidak bisa menggaruknya, karena kalau digaruk membuat penyakitnya tambah parah.
Sebelumnya Pak Amad pernah memeriksakan penyakitnya ke dokter, namun dokter bilang sakitnya tidak bisa sembuh. Tapi Pak Amad harus mendapat perawatan khusus agar kulitnya tidak semakin rusak parah.
Namun na’as, istri pak Amad sendiri hanya bekerja sebagai pengumpul rumput yang akan di berikan untuk kambing-kambing orang lain. 1 karung rumput emak dibayar hanya 10 ribu rupiah.
Jangankan membawa Pak Amad berobat untuk memenuhi kebutuhan harian saja kadang kesulitan. Karena itulah, anak dan istri Pak Amad hanya bisa mengoleskan pelembab ke tubuh suaminya itu, ia terus merintih kesakitan tiap kulitnya tersentuh.
Anak Pak Amad sendiri sudah berkeluarga dan hidupnya pas-pasan, mereka hanya bisa bantu seadanya untuk kebutuhan sehari-hari pak Amad dan istrinya. Sehingga sampai saat ini Pak Amad belum bisa berobat karena kendala biaya.
#TemanBaik, yuk bersama kita bantu perawatan yang harus Pak Amad jalani. Mereka hanya butuh harapan, dan harapan itu yang bisa kita berikan untuknya.
URGENT! SAKIT KULIT LANGKA ANCAM NYAWA KEPALA KELUARGA
terkumpul dari target Rp 100.000.000